Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/05/2020, 22:11 WIB
Irfan Kamil,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Program Belajar dari Rumah di TVRI hadir kembali dengan tayangan Serial Cerita Anak, SI KUMBI ANAK JUJUR dengan Episode: “Antri Dong” yang tayang pada pukul 08.30 - 09.00 WIB untuk SD Kelas 1 – 3 pada 25 Mei 2020.

Belajar dari Rumah adalah Program Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan alternatif pendidikan bagi semua kalangan di masa darurat Covid-19.

Baca juga: Si Kumbi Anak Jujur, Episode: Monster Dur-Dur”, Belajar dari TVRI 22 Mei 2020

Si Kumbi Anak Jujur menyuguhkan beragam pembelajaran mengajak penonton untuk selalu jadi orang berani, jujur dan hebat yang di sajikan tokoh utama bernama Kumbi, Tupi, Bimo, Osyi dan Aye.

Berikut rangkuman ceritanya Si Kumbi Anak Jujur dengan Episode: “Antri Dong”

Osyi ingin mengajak Kumbi, Bimo, Aye dan Tupi pergi berpetualang ke Pulau Peri. Bimo datang terlambat karena harus mencari botol. Bimo bertanya kepada mereka akan pergi ke mana dan kenapa harus membawa tas dan tempat minuman.

Kemudian Osyi menjelaskan kalau mereka akan pergi ke pulau Peri untuk memetik ceri. Namun mereka menunda keberangkatan akibat sudah terlalu siang.

Karena sudah mempersiapkan perbekalan makan, akhirnya mereka menitip di rumah Osyi sekaligus akan meminta izin ke orangtua karena akan pergi seharian besok.

Perjalanan menuju Pulau Peri

Di perjalanan Bimo merasa capek karena tidak sampai-sampai. Kumbi kemudian menyemangati untuk melihat Pulau Peri yang indah.

Mereka melihat jembatan kecil dan tidak ada pegangannya karena biasanya Peri melewatinya dengan terbang, Jembatan itu hanya untuk dilewati kelinci-kelinci.

Kemudian Osyi ingin lebih dulu melewati jembatannya karena tidak sabar menuju ke sana. Bimo mengatakan kalau Osyi harus sabar. Karena Kumbi pernah ke sana, jadi ia meminta Kumbi memandu.

Osyi berkata kalau begitu dia berada di belakang Kumbi, tetapi Aye berkata kalau Osyi jangan memikirkan diri sendiri, teman-teman yang lain juga ingin sampai. Tupi juga mengatakan hal sama. Ia menyarankan lebih baik Kumbi saja yang mengatur.

Kemudian agar tidak berebut Kumbi menyarankan berjalan sesuai abjad diawali Aye, Bimo, Osyi dan Tupi. Osyi masih mengeluh karena berada di belakang Bimo yang badannya besar. Osyi khawatir tidak bisa melihat pulau Peri yang indah.

Aye mengingatkan sebagai anak jujur harus ikut aturan. Ketika sudah di jalan Osyi mengeluh karena Bimo jalannya lambat disebabkan kakinya gemetar akibat belum pernah menyebrang jembatan kecil.

Osyi meminta Bimo pindah ke belakangnya, katanya nanti akan dibantu dari depan. Bimo menjelaskan sulit untuk pindahnya dan jangan menyalip karena Bimo bisa jatuh.

Tetapi osyi tetap ingin di depan Bimo dan Bimo menolak. Bimo pun jatuh ke laut, kemudian mereka membantu Bimo untuk naik. Namun buaya datang menuju Bimo.

Osyi kemudian manyadari kalau ini kesalahannya. Kemudian Osyi berpikir akan melompat ke arah buaya membiarkan dirinya yang dimakan buaya.

Karena mereka anak Jujur, buaya tidak jadi memangsanya. Buaya berpesan agar Osyi jangan sekali-kali serakah lagi. Untung Osyi mau berkorban untuk Bimo, kalau tidak Osyi akan di mangsa.

Pesan: Kumbi dan teman-temannya mengajak kita untuk mematuhi peraturan, tidak menyerobot antrian, menjadi anak jujur dan selalu menghormati orang lain.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com