KOMPAS.com - Belajar sains tidak harus diajarkan pada anak usia SD ke atas. Tetapi, anak usia dini juga penting mengenal sains.
Bahkan sains bisa diajarkan melalui kehidupan sehari-hari. Tapi bagaimana caranya? Tentu orang tua harus paham cara untuk mengajarkan pada anak usia dini.
Perlu dipahami semua orang tua, bahwa bermain sains pada anak usia dini memiliki banyak manfaat bagi pengembangan potensi anak.
Belajar sains bukan untuk mengetahui benar atau salah suatu kejadian, tetapi yang lebih penting mengembangkan keterampilan dasar dimana anak belajar dengan menggunakan seluruh inderanya.
Baca juga: Orangtua, Begini Cara Kenalkan Angka pada Anak Usia Dini
Merangkum akun resmi Instagram Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Sabtu (13/6/2020), berikut ini tips bermain sains bagi anak usia dini.
Misalnya saat anak bermain di luar rumah, orang tua bisa menjelaskan tentang kondisi cuaca dan tanda-tanda perubahannya.
Bahwa ketika terdapat matahari, berarti cuaca sedang panas atau cerah. Itu artinya anak boleh bermain di luar rumah.
Begitu pun ketika awan mulai gelap atau mendung, ini merupakan pertanda akan turun hujan. Anak harus segera kembali ke rumah atau menggunakan payungn atau jas hujan.
Misalnya: awan gelap berarti akan hujan, jadi anak harus masuk ke rumah.
Orang tua bisa mendorong anak untuk menggunakan indera mereka. Tentu agar mengamati benda-benda dan kejadian di sekitar mereka.
Mintalah anak untuk mengidentifikasi suara, tekstur, bau atau rasa serta warna. Bisa juga bentuk maupun ukuran atas apa yang dilihat di sekitar.
Cara ini akan membantu mengembangkan pemahaman tentang hal-hal di sekitarnya, kosakata dan keterampilan observasi mereka.
Misalnya: langit berwarna biru.
Agar anak lebih paham, bisa pula dengan menyediakan buku-buku sains untuk anak usia dini. Pilihlah jenis buku yang tidak hanya menampilkan narasi atau teks, namun juga gambar atau bahkan suara.
Misalnya ketika anak tengah mencampur warna, ajaklah anak untuk mengenal konsep warna yang lebih beragam. Ajukan pertanyaan dan responlah dengan kalimat yang menggali penalaran kritis anak tentang warna itu.
Baca juga: Ini 6 Manfaat Bermain bagi Anak Usia Dini
Misalnya, "Wah warna hijau sangat terang, campuran warna apa saja yang digunakan? Yuk kita coba lagi mencampurkan air ke dalam tepung dengan takaran yang berbeda, apa yang terjadi?"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.