KOMPAS.com – Pada Senin (21/9/2020), dua pengajar dari Kupang, Nusa Tenggara Timur, membagikan pengalamannya untuk mengatasi cabin fever pada anak usia dini dan sekolah dasar saat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Eirene Christa Luturmas dan Jenitha D. Tonfanus membagikan kiat mereka sebagai pengajar untuk membuat PJJ lebih efektif akibat pandemi Covid-19.
“Kami bukan expert, tapi membagikan apa yang kami pernah lakukan di kelas yang bisa membantu anak-anak untuk belajar lebih efektif selama belajar dari rumah,” ujar Eirene di akun YouTube REFO Indonesia.
Baca juga: Guru, Ikuti Webinar Keterampilan Mengajar Abad 21 dari Kemendikbud
Eirene juga menjelaskan definisi dari cabin fever yang merupakan keadaan di mana seseorang merasa marah, bosan, frustasi, bahkan depresi.
Penyebabnya karena harus berada di dalam ruangan dalam jangka waktu tertentu.
“Mungkin Bapak Ibu yang punya anak di rumahnya, duduk di depan HP atau laptop terus udah memegang kepala, udah pusing. Aduh apalagi nih tugas dari gurunya,” tutur pendiri Teachnspire ini.
Hal tersebut mungkin saja terjadi karena anak-anak tidak menikmati proses belajar dari rumah.
Dalam web seminar bertajuk “PJJ Anti Cabin Fever”, Eirene merangkum beberapa gejala anak yang mengalami cabin fever di bawah ini.
Supaya anak-anak bisa terhindar dari cabin fever, Jenitha selaku pengajar anak usia dini dan sekolah dasar menekankan pada level pembelajaran konkret anak.