Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gita Cita Pemuda Indonesia, Merawat Keberagaman di Hari Sumpah Pemuda

Kompas.com - 28/10/2020, 13:18 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda, Universitas Indonesia (UI) melalui Makara Art Center UI (MAC UI) bekerja sama dengan Soka Gakkai Indonesia (SGI) bakal menyelenggarakan acara bertajuk “Gita Cita Pemuda Indonesia”.

Acara yang dikemas dalam bentuk pagelaran seni dan dialog kebangsaan tersebut dilaksanakan pada hari ini, Rabu (28/10/2020), pukul 19.00 WIB, secara virtual melalui kanal Youtube Makara Art Center UI.

Pada pagelaran seni budaya akan ada pertunjukan berbagai bentuk kesenian, di antaranya Kolintang dari Pinkan Indonesia, Tari Papua, Dynamic Dance, Lion Gymnastic, Tarian Genderang Langit, Musik Religi Ki Ageng Ganjur dari Yogyakarta, penampilan artis Cici Paramida.

Baca juga: Soul Travellers, Cerita 39 Anak Muda Indonesia Menjelajah Dunia

Sementara pada sesi Dialog Kebangsaan, akan tampil sejumlah narasumber, di antaranya Ronal Surapradja (artis), Ketut Suryajaya (Dosen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB UI), Ngatawi Al-Zastrouw (Kepala MAC UI), Elly Muliawan, dan Sofyan Shugo (Soka Gakkai Indonesia).

Selain untuk memeriahkan peringatan hari Sumpah Pemuda, acara ini juga dimaksudkan untuk menggali dan mengaktualisasikan spirit perjuangan para pemuda Indonesia yang melampaui sekat-sekat etnis dan ideologi.

Sumpah pemuda tidak sekadar momentum kebangsaan tapi sekaligus juga momentum kebudayaan,” papar Kepala MAC UI Ngatawi Al-Zastrouw, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (28/10/2020).

Para pemuda yang bersumpah pada 28 Oktober 1928 itu, lanjut dia, tidak hanya membangun tekad bersama melawan kaum penjajah, tetapi juga membangun tekad merawat dan menjaga keberagaman dalam bingkai persatuan.

Baca juga: Dian Sastro: Investasi Pendidikan pada Perempuan adalah Investasi Masa Depan

Mereka bertekad membangun kerja sama lintas etnis, lintas budaya dan lintas agama dengan melepas kepentingan kelompok dan ego masing-masing untuk membangun peradaban. Inilah makna terpenting dari peristiwa Sumpah Pemuda yang harus kita gali dan kita jaga secara terus menerus,” kata Zastrouw.

Ketua Soka Gakkai Indonesia Peter Nurhan menjelaskan bahwa acara ini merupakan bentuk sambung rasa dan silaturahmi anak bangsa lintas generasi.

Menurutnya, ada anak-anak muda yang mengekspresikan spirit dan kreativitasnya dalam berbagai bentuk seni, kemudian ada generasi tua yang menggali nilai-nilai keberagaman, perdamaian dan persatuan.

"Kami berharap acara ini dapat membangkitkan semangat kebersamaan untuk tetap optimis dan bangkit menuju kejayaan Indonesia," harapnya.

Baca juga: Kemendikbud Bakal Upayakan Digitalisasi Sekolah pada 2021

Serupa dengan semangat MAC UI, Peter mengatakan Soka Gakkai Indonesia memang peduli terhadap gerakan kebudayaan untuk membangun peradaban.

“SGI ingin mengajak seluruh komponen anak bangsa, khususnya para pemuda, bersama-sama membangun peradaban, merawat keberagaman dan menjaga perdamaian, karena peradaban hanya bisa dibangun dalam suasana damai dan bersatu,” kata Peter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Jurusan UI dengan Biaya Uang Pangkal Termahal di Jalur Mandiri, Kedokteran Berapa?

Jurusan UI dengan Biaya Uang Pangkal Termahal di Jalur Mandiri, Kedokteran Berapa?

Edu
10 Jurusan UI dengan Uang Pangkal Termurah Jalur Mandiri SIMAK UI 2025

10 Jurusan UI dengan Uang Pangkal Termurah Jalur Mandiri SIMAK UI 2025

Edu
Apa Jadinya Bumi Tanpa Serangga? Simak Penjelasan Pakar IPB

Apa Jadinya Bumi Tanpa Serangga? Simak Penjelasan Pakar IPB

Edu
Siswanya Banyak Diterima Kampus Top Dunia, Ini Biaya SMA Pradita Dirgantara

Siswanya Banyak Diterima Kampus Top Dunia, Ini Biaya SMA Pradita Dirgantara

Edu
Cek 2 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan, Bisa Kuliah Gratis

Cek 2 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan, Bisa Kuliah Gratis

Edu
Tunjangan Insentif Guru Non-ASN di RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Cek Kriterianya

Tunjangan Insentif Guru Non-ASN di RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Cek Kriterianya

Edu
Tren Pekerjaan yang Akan Melejit dan Merosot di Tahun 2030

Tren Pekerjaan yang Akan Melejit dan Merosot di Tahun 2030

Edu
Kecurangan UTBK SNBT 2025 dan Robohnya Integritas, Perlu Ganti Sistem?

Kecurangan UTBK SNBT 2025 dan Robohnya Integritas, Perlu Ganti Sistem?

Edu
Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Dibuka 3 Batch, Ini Kriteria Guru yang Bisa Ikut

Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Dibuka 3 Batch, Ini Kriteria Guru yang Bisa Ikut

Edu
Program Wajib Belajar 13 Tahun Akan Diatur dalam RUU Sisdiknas

Program Wajib Belajar 13 Tahun Akan Diatur dalam RUU Sisdiknas

Edu
Guru Besar Pertama Polimedia Tegaskan Peran Penting Pendidikan Pancasila di Era Digital

Guru Besar Pertama Polimedia Tegaskan Peran Penting Pendidikan Pancasila di Era Digital

Edu
Mahasiswi FK Unhas Jadi Joki UTBK, Punya IPK Tinggi dan Peserta Olimpiade Sains

Mahasiswi FK Unhas Jadi Joki UTBK, Punya IPK Tinggi dan Peserta Olimpiade Sains

Edu
Beasiswa 'Fully Funded' LPDP-UIII 2025 untuk Kuliah S3 Dibuka, Ada 4 Pilihan Prodi

Beasiswa "Fully Funded" LPDP-UIII 2025 untuk Kuliah S3 Dibuka, Ada 4 Pilihan Prodi

Edu
Dedi Mulyadi Akan Jemput Anak Tak Patuh, Orangtua: Mau Dibawa ke Mana?

Dedi Mulyadi Akan Jemput Anak Tak Patuh, Orangtua: Mau Dibawa ke Mana?

Edu
Akademisi Minta Pemerintah Lindungi Hak Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan

Akademisi Minta Pemerintah Lindungi Hak Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau