KOMPAS.com - Memberikan pendidikan seks sejak dini bisa melindungi anak dari pelecehan dan kekerasan seksual. Namun, orangtua kerap bingung bagaimana cara mengajarkannya pada anak.
Pendidikan seks untuk anak usia dini sebenarnya bisa dimulai dengan mengajari anak untuk mengenali anggota tubuh dan fungsinya. Lalu, ajak anak memahami tentang betapa berharganya tubuh mereka sendiri dan bagaimana melindungi anggota tubuh dari kemungkinan ancaman kekerasan seksual.
Seperti yang dilakukan di TB & TK Ceria Timoho Yogyakarta yang mengajari anak didik mereka sebuah lagu dengan tujuan memberikan pendidikan seks.
Baca juga: Jangan Pusing, Ini Jurus Jitu Hadapi Anak Super Aktif
Menurut Kepala Sekolah TB & TK Ceria Timoho Yogyakarta Silvi Hermin Ekasari, lagu berjudul "Lindungi Diri" itu sengaja diciptakan pengajar di Ceria untuk memberikan pendidikan seks kepada anak didiknya.
Aku mandiri
Mampu menjaga diri
Lindungi mulut, dada, dan kemaluan
Katakan tidak...tidak..
Katakan tidak...tidak...
Bila dilihat..dan disentuh...
Bila itu terjadi..
Lari cepat ke tempat ramai
Teriak minta tolong..
Pada orang di sekitarmu..
Baca juga: 5 Alasan Pentingnya Kenalkan Bahasa Ibu ke Anak Sejak Dini
"Tujuan dikenalkan lagu tersebut, memberi edukasi ke anak anak terkait pendidikan seks sejak dini. Melalui lagu supaya anak anak lebih bisa cepat memahami," kata Silvi kepada Kompas.com, Rabu (10/2/2021).
Beberapa hal yang ingin disampaikan dalam lagu tersebut misalnya, bagian tubuh mana saja yang tidak boleh disentuh oleh orang lain. Dalam hal ini, pihak sekolah berusaha menginisiasi karena terkadang ada orangtua yang bingung atau kesulitan mengenalkan pendidikan seks kepada anak anak, apalagi untuk anak usia dini.
Sehingga saat melalui lagu "Lindungi Diri" para pengajar di Ceria lebih bisa masuk dan dipahami anak anak.
Baca juga: Bukan Eksploitasi, Ini Pekerjaan Rumah yang Sesuai Usia Anak
Silvi menambahkan, melalui lagu ini, tidak saja mengenalkan bagian tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain saja. Tapi juga mengedukasi anak anak, apabila itu terjadi apa yang harus dilakukan.
Tentunya pendidikan seks ini selain diajarkan di sekolah, orangtua di rumah juga bisa melakukan hal serupa. Misalnya dengan mengenalkan toileting sejak dini itu juga sudah termasuk mengenalkan pendidikan seks.
"Misalnya anak buang air kecil sendiri. Jika ke toilet anak perempuan dan laki-laki tidak boleh bersamaan. Mandi juga harus sendiri-sendiri bagi anak laki-laki dan perempuan," imbuh Silvi.
Selain itu, orangtua bisa membiasakan dengan mengenalkan alat kelamin dengan penyebutan yang benar. Penis untuk alat kelamin laki-laki dan vagina untuk alat kelamin perempuan. Tidak dengan penyebutan selain itu.
Baca juga: Perhatikan Pendidikan Seks Tunagrahita, Kemendikbud Luncurkan Modul PKRS
Silvi mengungkapkan, jika seorang anak tidak dikenalkan tentang pendidikan seks dikhawatirkan akan muncul ketidakpahaman pada anak. Sehingga membuat anak mudah dirayu atau dimanfaatkan orang yang tidak bertanggung jawab.
"Saat seorang anak berhasil dibujuk, dirayu, disentuh daerah kelaminnya, kalau anak tidak paham akan berbahaya sekali untuk anak-anak," tegas Silvi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.