Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti UGM Kembangkan Susu Fermentasi Bisa Turunkan Kolesterol

Kompas.com - 14/08/2021, 16:56 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kadar kolesterol tinggi menjadi salah satu penyakit yang banyak diderita masyarakat Indonesia.

Salah satu penyebab seseorang menderita kolesterol karena gaya hidup yang kurang sehat. Sebenarnya, kolesterol bisa membantu tubuh memproduksi vitamin D, sejumlah hormon dan asam empedu untuk mencerna lemak.

Namun jika kadar koleksterol terlalu tinggi, kondisi ini berbahaya bagi tubuh karena menyebabkan berbagai penyakit dan komplikasi.

Peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan jenis pangan kesehatan sehat berupa susu fermentasi yang mengandung probiotik.

Baca juga: Siswa, Ketahui 3 Fakta Menarik Alat Musik Angklung

Kembangkan susu fermentasi bisa turunkan kolesterol

Produk susu fermentasi yang dinamai LowKol ini diyakini mampu menurunkan kadar kolesterol.

Salah satu anggota peneliti LowKol Prof. Widodo Hadisaputro mengatakan, produk ini memanfaatkan probiotik strain lokal asal manusia di Indonesia yaitu Lactobacillus casei (L.casei) strain AP yang dapat menurunkan kadar kolesterol total, LDL dan trigliserida.

Menurut Widodo, Lactobacillus adalah salah satu genus bakteri asam laktat berpotensi sebagai probiotik.

Genus Lactobacillus asal saluran pencernaan mudah dikulturkan dan memiliki ketahanan hidup pada kondisi saluran pencernaan.

"Konsumsi susu fermentasi mengandung probiotik Lactobacillus dapat menurunkan kolesterol, meningkatkan sensitivitas terhadap insulin, dan hiperglikemik tipe 2," kata Widodo seperti dikutip dari laman UGM, Sabtu (14/8/2021).

Baca juga: Adaro Energy Buka Lowongan Kerja Lulusan SMK-D3, Buruan Daftar

Berhasil mengisolasi L. casei strain AP dan AG

Dosen Fakultas Peternakan UGM ini menerangkan, pengembangan susu fermentasi penurun kolesterol ini mulai dilakukan setelah ia berhasil mengisolasi L. casei strain AP dan AG dari saluran pencernaan bayi Indonesia yang hanya mengonsumsi air susu ibu (ASI).

Selanjutnya, dari uji in vitro kedua strain AP dan AG yang memiliki potensi sebagai probiotik ditandai dengan kemampuan perlekatan in vitro pada gastric mucin yang tinggi, serta memiliki kemampuan sintesis SCFA.

"Uji kemampuan L. casei strain AP dan AG sebagai kultur starter fermentasi menunjukkan kemampuan penurunan pH susu dari 6.37 menjadi 4,27 dan 4,31 selama fermentasi 8 jam serta peningkatan jumlah sel L. casei strain AP dan AG," papar Widodo.

Baca juga: UIN Sunan Kalijaga Buka Lowongan Kerja Lulusan D3/S1, Buruan Daftar

Hasil ini, lanjut Widodo, menunjukkan bahwa L. casei strain AP an AG yang diisolasi dari sistem pencernaan bayi dapat berperan sebagai kultur starter dalam fermentasi susu.

"Uji intervensi produk susu fermentasi probiotik pada responden pengidap obesitas selama 1 bulan mampu menurunkan total kolesterol, LDL dan trigliserida darah (unpublished)," imbuh Widodo.

Dia menambahkan, karena kemampuannya dalam penurunan kolesterol darah maka produk susu fermentasi ini dinamai LowKol.

Komponen susu berperan turunkan kolesterol

Widodo menyampaikan, dari berbagai hasil uji di laboratorium, beberapa komponen susu berperan dalam menurunkan kolesterol.

Diantaranya adalah kandungan asam lemak rantai pendek yang dapat menurunkan lipolisis pada jaringan adiposa. Sehingga menurunkan kadar asam lemak bebas sirkulasi (free fatty acid, FFA) atau non- esterified fatty acids (NeFA).

Baca juga: Cerita Alumnus UNS: Manfaatkan Peluang, Bangun Bisnis Desa Organik

Ia mengungkapkan, penurunan kolesterol oleh bakteri probiotik juga berkaitan dengan asimilasi kolesterol dan dekonjugasi enzimatik bile salt oleh aktivitas enzim bile salt hydrolase (BSH), serta kemampuan sintesis eksopolisakarida.

"Asimilasi kolesterol dalam sistem pencernaan melibatkan perlekatan kolesterol pada permukaan membran sel probiotik sehingga menurunkan absorpsi kolesterol diet ke dalam darah," beber Widodo.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com