Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa, Ketahui 3 Fakta Menarik Alat Musik Angklung

Kompas.com - 14/08/2021, 14:50 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia memiliki beragam kebudayaan dan kesenian. Keberagaman budaya ini juga yang menyebabkan Indonesia selalu menarik di mata dunia.

Salah satu alat musik yang ada di Indonesia adalah angklung. Dilansir dari akun Instagram resmi Dinas Pendidikan Jawa Barat, Sabtu (14/8/2021) menjelaskan beberapa fakta menarik tentang alat musik Angklung.

Angklung merupakan alat musik khas Jawa Barat yang terbuat dari bambu. Bambu yang digunakan sebagai bahan angklung adalah bambu hitam dan bambu putih.

Kata angklung berasal dari dari bahasa Sunda yang terdiri dari dua suku kata, yaitu 'angkleung-angkleung' yang berarti diapung-apung dan 'klung'. Suara yang dihasilkan alat musik Angklung berbunyi seperti itu.

Baca juga: Adaro Energy Buka Lowongan Kerja Lulusan SMK-D3, Buruan Daftar

Dengan kata lain, angklung berarti suara 'klung' yang dihasilkan dengan cara mengangkat atau mengapung-apungkan alat musik tesebut.

Cara memainkan angklung

Dictionary of the Sunda Language karya Jonathan Rigg yang diterbitkan tahun 1862 di Batavia menuliskan bahwa angklung adalah alat musik yang terbuat dari pipa-pia bambu.

Bambu kemudian dipotong ujung-ujungnya menyerupai pipa-pipa dalam suatu organ dan diikat bersama dalam suatu bingkai, digetarkan untuk menghasikan bunyi.

Baca juga: 4 Channel YouTube Ini Bahas Seputar Dunia Pendidikan

Alat musik ini dibunyikan dengan cara digoyangkan, bunyi disebabkan karena benturan badan pipa bambu.

Sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2,3 sampai 4 nada dalam setiap ukuran baik besar maupun kecil.

Fakta menarik

Angklung resmi diakui UNESCO sebagai warisan budaya takbenda atau representative list of the intangible cultural heritage of humanity.

Baca juga: Orangtua, Ini 5 Cara Cegah Penularan Covid-19 pada Anak

Selain itu angklung juga mempunyai fakta menarik lainnya, seperti:

1. Pemacu semangat perang

Pada masa penjajahan Portugis hingga Belanda, angklung banyak dimainkan masyarakat sebagai pemacu semangat melawan penjajah.

2. Diperlukan waktu khusus untuk memotong bambu

Menurut kepercayaan masyarakat Sunda, diperlukan waktu tertentu untuk mengambil bambu dari pohon. Yaitu di waktu pagi dan sore hari karena di waktu tersebut dianggap kadar air sedang rendah di dalam pohon bambu.

3. Masuk kurikulum pendidikan di beberapa negara

Sejak ditetapkan sebagai warisan dunia oleh Unesco, angklung mulai masuk ke kurikulum di negara Amerika dan Inggris.

Baca juga: UIN Sunan Kalijaga Buka Lowongan Kerja Lulusan D3/S1, Buruan Daftar

Itulah sedikit informasi musik angklung dan fakta menarik tentang angklung yang dibagikan Dinas Pendidikan Jawa Barat. Sebagai warga Indonesia, kita patut bangga dan melestarikan kesenian asli Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau