Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keren, Mahasiswa ITB Bikin Hand Sanitizer Organik dari Limbah Tani

Kompas.com - 10/01/2022, 16:10 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam kondisi pandemi Covid-19, salah satu benda wajib yang dibawa masyarakat saat keluar rumah adalah hand sanitizer.

Selain banyak dijual di toko, kamu juga bisa membuat hand sanitizer sendiri lho di rumah. Beberapa sivitas akademika di perguruan tinggi Indonesia pun sudah banyak yang melakukan inovasi dalam pembuatan hand sanitizer.

Namun ide pembuatan hand sanitizer dari Mahasiswa Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati – Sains (SITH-S) Institut Teknologi Bandung (ITB) terbilang unik. Mereka membuat hand sanitizer dari limbah hasil tani.

Pengembangan hand sanitizer organik bernama eco-tizer ini dilakukan di Desa Cikidang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. 

Baca juga: LOréal Indonesia Buka Program Magang bagi Mahasiswa S1-S2

Manfaatkan limbah tani menjadi hand sanitizer

Mahasiswa yang terdiri dari jurusan mikrobiologi dan biologi ini juga mengedukasi masyarakat akan bahayanya pandemi Covid-19 dan pentingnya menjaga kebersihan saat ini.

Selain mengedukasi masyarakat tentang bahaya pandemi, para mahasiswa ITB ini juga membimbing warga desa untuk bisa membuat penyanitasi berbahan organik yang berasal dari sisa panen mereka.

Ketua tim Afina Naufal Nur Islami mengatakan, kegiatan ini diawali dengan pembuatan eco-enzyme selama 8-10 hari.

Menurutnya, eco-enzyme ini berasal dari limbah tani warga berupa selada yang sudah jatuh bagian luarnya. Setelah eco-enzyme selesai dibuat, kegiatan dilanjutkan dengan pembuatan hand sanitizer berbasis eco-enzyme.

"Dengan program ini, kami harap masyarakat dapat meneruskan pembuatan hand sanitizer berbasis eco-enzyme untuk mengatasi beberapa permasalahan yang ada secara berkelanjutan," kata Afina seperti dikutip dari laman ITB, Senin (10/1/2022).

Baca juga: Kemenag Buka Pendaftaran Seleksi Siswa Baru MAN, Cek Materi Tesnya

Dilanjutkan dengan uji-mikroba

Dalam kegiatan ini pula, masyarakat akan mendapatkan prototipe hand sanitizer berbasis eco-enzyme yang telah dibuat sebelumnya.

Setelah eco-tizer ini berhasil dibuat, tim dari ITB ini berencana melakukan uji anti-mikroba dengan mikroba uji Escherichia coli, Staphylococcus aureus, dan Candida albicans.

"Ke depannya semoga eco-tizer ini bisa dikembangkan menjadi produk komersil," imbuh Afina.

Baca juga: Simak 7 Langkah Cara Buat Akun LTMPT untuk Ikut SNMPTN 2022

Kegiatan pengabdian masyarakat ini berjalan dengan baik berkat dukungan Ditmawa serta warga yang antusias mengikuti kegiatan ini dari awal sampai akhir.

"Harapannya eco-tizer ini bisa berperan menjadi produk lokal yang bermanfaat bagi banyak orang," tutup Afina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Cek Batas Waktu Pendaftaran KIP Kuliah 2025 Jalur SNBP, Klik kip-kuliah.kemdiktisaintek.go.id

Cek Batas Waktu Pendaftaran KIP Kuliah 2025 Jalur SNBP, Klik kip-kuliah.kemdiktisaintek.go.id

Edu
Tingkatkan Akses Pendidikan Berkualitas, Pembangunan Middle School HighScope Bengkulu Resmi Dimulai

Tingkatkan Akses Pendidikan Berkualitas, Pembangunan Middle School HighScope Bengkulu Resmi Dimulai

Edu
Syarat Guru Dapat Tunjangan dari Kemenag meski Ada Efisiensi Anggaran

Syarat Guru Dapat Tunjangan dari Kemenag meski Ada Efisiensi Anggaran

Edu
H-2 Ditutup, Cek 21 Jurusan Kedokteran di PTN Pulau Jawa untuk SNBP 2025

H-2 Ditutup, Cek 21 Jurusan Kedokteran di PTN Pulau Jawa untuk SNBP 2025

Edu
Efisiensi Anggaran, Kemenag Tetap Salurkan Tunjangan Guru Non-PNS

Efisiensi Anggaran, Kemenag Tetap Salurkan Tunjangan Guru Non-PNS

Edu
Beasiswa CMK Foundation, Bisa Kuliah 2 Semester Gratis ke Korea Selatan

Beasiswa CMK Foundation, Bisa Kuliah 2 Semester Gratis ke Korea Selatan

Edu
Malaysia International Scholarship, Kuliah S2-S3 Gratis dan Ada Tunjangan Hidup

Malaysia International Scholarship, Kuliah S2-S3 Gratis dan Ada Tunjangan Hidup

Edu
Kapan Terakhir Finalisasi SNBP 2025?

Kapan Terakhir Finalisasi SNBP 2025?

Edu
Sosok Dede, Guru PJOK yang Ajari Siswa Setrika dan Melipat Baju

Sosok Dede, Guru PJOK yang Ajari Siswa Setrika dan Melipat Baju

Edu
5 Hal Bikin Gagal Lolos Seleksi Administrasi Beasiswa LDPP 2025

5 Hal Bikin Gagal Lolos Seleksi Administrasi Beasiswa LDPP 2025

Edu
Beasiswa LPDP 2025 Tahap 1 Ditutup Besok, Ini Cara Daftar dan Linknya

Beasiswa LPDP 2025 Tahap 1 Ditutup Besok, Ini Cara Daftar dan Linknya

Edu
Unesa Punya 109 Prodi di Jalur SNBP, SNBT dan Mandiri, Ada yang Terakreditasi Internasional

Unesa Punya 109 Prodi di Jalur SNBP, SNBT dan Mandiri, Ada yang Terakreditasi Internasional

Edu
Isi Lengkap Surat Edaran Instruksi Efisiensi Anggaran di Kemdiktisaintek

Isi Lengkap Surat Edaran Instruksi Efisiensi Anggaran di Kemdiktisaintek

Edu
Pegawai Langgar Aturan Efisiensi, Kemdiktisaintek Akan Berikan Sanksi Disiplin

Pegawai Langgar Aturan Efisiensi, Kemdiktisaintek Akan Berikan Sanksi Disiplin

Edu
Efiesiensi Kemdiktisaintek: Rapat Kerja Hybrid, Perjalanan Dinas Diganti Telekonferensi Video

Efiesiensi Kemdiktisaintek: Rapat Kerja Hybrid, Perjalanan Dinas Diganti Telekonferensi Video

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau