KOMPAS.com - Berhasil masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) menjadi idaman banyak siswa kelas 12.
Agar bisa lolos masuk PTN tentu tidak bisa dengan cara yang instan. Calon mahasiswa harus rajin belajar dan mengukir banyak prestasi selama duduk di bangku SMA/SMK sederajat.
Plt Direktur Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kemendikbud Ristek Prof. Nizam mengatakan, dalam mengikuti seleksi masuk PTN yang paling penting, calon mahasiswa perlu menyiapkan diri dengan tekun dan rajin belajar.
"Jangan berpikir harus ikut les atau ikut bimbel. Kalau belajar sungguh-sungguh mengikuti seluruh pelajaran di sekolah, itu menjadi bekal yang paling penting masuk ke PTN," kata Prof. Nizam webinar Sukses Masuk PTN Bersama LTMPT yang diadakan secara virtual, Kamis (3/2/2022) lalu.
Baca juga: Aturan Kemendikbud Terkini, Ortu Boleh Pilih Anak Ikut PTM atau PJJ
Masuk PTN bisa dari berbagai jalur seperti jalur Undangan atau Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), UTBK SBMPTN atau jalur Mandiri.
Seleksi jalur SNMPTN, lanjut Nizam, diseleksi berdasarkan capaian prestasi selama duduk di bangku SMA/SMK. Prestasi mulai dari kelas 10 hingga 12 menjadi dasar seleksi di jalur SNMPTN.
Nizam menyampaikan, tidak hanya capaian rapor tapi juga capaian portofolio prestasi yang diukir selama duduk di bangku SMA/SMK sederajat.
Nizam menambahkan, jalur UTBK SBMPTN merupakan bagian dari mengukur kesiapan siswa untuk berbagai macam subyek yang diujikan di UTBK SBMPTN. Diantaranya bakat atau tes skolastik untuk melihat potensi siswa masuk PTN. Selain itu di UTBK SBMPTN juga ada ujian di beberapa mata pelajaran yang merupakan kunci keberhasilan belajar di perguruan tinggi.
"Yang penting kalian belajar serius dengan sungguh-sungguh sesuai kurikulum yang diajarkan di sekolah," tandas Nizam.
Baca juga: Pakar UM Surabaya: Guru Lakukan Kekerasan Bisa Ganggu Psikologi Siswa
Nizam menekankan, seleksi mahasiswa baru di perguruan tinggi dilakukan secara netral dan tidak memihak, karena seleksi di perguruan tinggi selalu didasari capaian dan prestasi akademik siswa.
Misalnya dari satu sekolah, tidak mungkin siswa di peringkat terendah diterima sedangkan peringkat tertinggi justru tidak diterima jika memilih prodi sama. Khususnya di jalur SNMPTN yang berdasarkan peringkat dan pemilihan program studi. Peringkat tidak hanya rapor tapi juga prestasi.
Sedangkan di jalur UTBK, hasil ujian bisa diketahui, sehingga tidak mungkin hasil capaian nilai rendah diterima sedangkan yang nilainya tinggi tidak diterima.
"Kalau ada isu jalur belakang semuanya itu bohong. Selama sukses mengukir prestasi saat SMA dan sukses saat mengikuti tes, maka bisa diterima di PTN yang jadi pilihan," tegas Nizam.
Namun Nizam tak menampik bahwa persaingan masuk PTN sangat ketat. Rasio antara pendaftar dengan ketersedian bangku yang tersedia itu selalu jomplang sekali. Terutama untuk prodi yang favorit, pendaftarnya bisa ratusan untuk satu bangku saja.
Baca juga: Calon Mahasiswa, Catat Jadwal 7 Jalur Masuk Program S1 di IPB
Nizam menambahkan, latar belakang ekonomi juga tidak menjadi pertimbangan masuk PTN. Seolah-olah calon mahasiswa yang membayar tinggi jadi prioritas diterima daripada yang membayar sedikit.