KOMPAS.com - Tahun ini, pemerintah memberikan kebijakan bahwa masyarakat boleh mudik Lebaran. Maka tak heran jika di beberapa daerah mulai ramai para pemudik.
Biasanya, orang mudik pada saat Hari Raya Idul Fitri. Maka jika mendekati Lebaran, banyak orang yang bersiap untuk mudik ke kampung halaman.
Karena, dengan mudik ke kampung halaman, kita bisa melepas rindu dengan keluarga tercinta, kerabat, sahabat maupun tetangga dekat.
Baca juga: Mahasiswa Berprestasi IPB: Mudik Jadi Sarana Healing
Tapi, para siswa yang masih duduk di bangku sekolah apakah sudah paham asal-usul atau sejarah mudik di Indonesia?
Merangkum akun Instagram Dinas Pendidikan Jawa Barat (Disdik Jabar), Kamis (28/4/2022), ini sejarah mudik di Indonesia:
Ternyata, tradisi mudik sudah ada sebelum zaman Kerajaan Majapahit. Pada zaman dahulu, para perantau pulang ke kampung halaman untuk bertemu keluarga.
Tentu yang masih menetap di desa atau mereka pulang kampung untuk berziarah kubur dan membersihkan makam keluarga.
Di dalam bahasa Jawa, mudik berarti "mulih dilik" yang berarti pulang sebentar saja. Namun, mudik juga bisa diambil dari bahasa Betawi yang artinya "menuju udik" (pulang kampung).
Sedangkan untuk kendaraan pribadi tetap menjadi favorit masyarakat. Sebab, bisa langsung digunakan hingga sampai di kampung halaman.
Baca juga: Siswa, Ini Pengertian Zakat dan Manfaatnya
Namun, sebagian masyarakat juga menggunakan alat transportasi umum, seperti bus, pesawat, kapal laut, kereta api, dan lainnya.
Tradisi mudik biasanya untuk bersilaturahmi, melepas rindu dengan keluarga, kerabat, sahabat maupun tetangga dekat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.