KOMPAS.com - Pelajaran Matematika menjadi salah satu pelajaran yang tidak disukai sebagian anak karena dianggap sulit.
Padahal dalam kehidupan sehari-hari, banyak prinsip Matematika yang bisa dijumpai anak-anak.
Dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) membagikan tips bagi orangtua agar anaknya menyukai pelajaran Matematika.
Menurut Dosen Pendidikan Matematika UM Surabaya Junaidi Fery Efendi, jika orangtua melakukan kesalahan dalam mengenalkan Matematika terhadap anak, bisa membuat anak makin takut dan malas untuk belajar Matematika.
Baca juga: PPDB SMP Kota Yogyakarta 2022: Catat Jadwal dan Kuota Tiap Jalur
Namun kesalahan dalam mengajarkan Matematika kepada anak ini merupakan hal yang lazim terjadi baik dalam keluarga maupun dalam sekolah formal.
Junaidi membagikan beberapa tips agar pembelajaran Matematika menjadi sangat menyenangkan untuk anak.
Salah satu cara untuk mengenalkan Matematika pada anak yakni melalui keluarga. Dengan cara yang baik maka anak akan lebih menyukai Matematika ketika diajarkan dengan cara yang tepat.
"Pertama ajaklah anak bermain menghitung mainan yang ada di rumah, mengenalkan konsep aljabar pada anak bisa dimulai dengan memanfaatkan benda-benda yang ada disekitar kita," urai Junaidi seperti dikutip dari laman UM Surabaya, Sabtu (21/5/2022).
Dia memberi contoh, orangtua bisa mengajak anak menghitung mainan mobil-mobilan tanpa membedakan warnanya.
Baca juga: Intip 5 Jurusan Kuliah Paling Santai
Selanjutnya mengajak anak mengelompokkan mobil-mobilan berdasarkan warna dan ajaklah untuk menghitung jumlah mobil tiap kelompok warna yang sudah dipisah. Dengan cara ini secara tidak langsung sudah mengenalkan konsep aljabar sejak dini.
"Cara lain adalah dengan menyediakan jenis-jenis mainan geometri untuk anak, cara ini sangat baik untuk mengenalkan bentuk geometri sejak dini untuk-anak," terang Junaidi.
Contoh lain yakni dengan mengenalkan bentuk segiempat kepada anak dengan membandingkan dengan bantuk papan tulis yang ada di rumah, atau bentuk-bentuk geometri lain yang ada dirumah.
Baca juga: Dosen UII Yogyakarta: Kenali Bahaya Sindrom Metabolik dan Penyebabnya
Junaidi menambahkan, dengan membandingkan bentuk geometri dengan benda yang ada di rumah, secara tidak langsung telah mengajarkan anak untuk mengamati bahwa benda yang satu memiliki kesamaan bentuk dengan yang lainnya.
Tips terakhir dari dosen UM Surabaya ini adalah ajak anak mengukur benda yang ada di sekitar. Mengenalkan pada anak tentang pengukuran sederhana sejak dini, secara tidak langsung anak akan mengalami pengalaman langsung dalam mengukur.
Untuk anak usia dini bisa menggunakan alat ukur non-standar seperti menggunakan jengkal tangan anak untuk mengukur buku yang satu dengan buku yang lain. Atau bisa mengukur benda lain dengan jengkal tangan anak.
Mengajarkan anak secara sederhana akan membangun konsep pemahaman anak tentang pentingnya mengukur antara benda yang satu dengan yang lain.
Dengan menerapkan cara ini, secara tidak langsung anak akan belajar 3 pokok dasar dalam Matematika yaitu aljabar, geometri dan pengukuran.
Baca juga: 18 SMA Terbaik di Sumut Versi LTMPT, untuk Referensi PPDB 2022
"Cara ini membuat anak mengenal Matematika dengan sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari dan orangtua bisa menerapkan tips ini dan menjadikannya sebagai permainan," tandas Junaidi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.