Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa UAJY Ciptakan Salep Daun Jamblang untuk Atasi Jerawat

Kompas.com - 16/06/2022, 13:02 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jerawat menjadi salah satu permasalahan kulit yang biasa terjadi pada remaja baik putri maupun putra.

Selain menggunakan obat-obatan farmasi dan skincare, banyak bahan herbal yang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi jerawat membandel.

Hal ini yang dilakukan para mahasiswa Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (FTB UAJY). Mereka membuat salep untuk mengobati jerawat dari ekstrak daun jamblang.

Para mahasiswa yang terlibat dalam inovasi ini yakni Pamela Felita Setiawan, Devi Alvina, Meisy, Jessica Rieko Subandriyo, dan Priska Kezia Paramitha. Berkat inovasinya, mereka berhasil lolos pendanaan PKM-Riset Eksakta tahun 2022.

Baca juga: Valbury Group Buka Lowongan Kerja bagi S1, Fresh Graduate Bisa Daftar

Para mahasiswa UAJY ini mengangkat topik "Salep Ekstrak Daun Jamblang (Syzygium Cumini) sebagai Penghambat Bakteri Propionibacterium acnes Penyebab Jerawat".

 

Daun jamblang bersifat antibakteri

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini diadakan oleh Kemendikbud Ristek melalui Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan.

Daun jamblang dipilih Pamela dan timnya karena memiliki aktivitas antibakteri dan beberapa senyawa lain. Daun jamblang dapat menjadi obat alternatif jerawat yang bersifat alami.

"Kami memilih topik ini karena Indonesia dikenal sebagai negara tropis dengan paparan sinar matahari yang menyebabkan keringat dan produksi minyak berlebih yang dapat memicu timbulnya jerawat," ujar Pamela seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (15/6/2022).

Dia mengatakan, masalah jerawat paling sering terjadi pada remaja Indonesia berusia 15-18 tahun dengan prevalensi 80-85 persen.

Bisa menjadi solusi salep jerawat

Sehingga topik ini sangat menarik untuk diangkat dan diharapkan dapat diteliti lebih lanjut untuk dijadikan salah satu solusi salep jerawat.

Dalam mempersiapkan PKM, Pamela dan tim mengikuti Festival Kreativitas Mahasiswa (FKM).

Baca juga: Jalur Mandiri yang Masih Dibuka UM, Intip Syarat dan Jadwalnya

 

Pamela mengaku, mempersiapkan penggalian ide, pengembangan ide, penyusunan proposal dan lainnya sebagai persiapan menuju PKM 2022.

"Sisanya, kami mempelajari tema secara mandiri dengan didampingi dosen pembimbing untuk mendalami materi yang terdapat di dalam proposal supaya dapat disampaikan kepada reviewer dengan maksimal," tambah Pamela.

Dapat ide dari kakak tingkat

Dalam mencari sebuah ide, Pamela mengaku salah satu referensi ide berasal dari kakak tingkat. Dia dan tim menilai ide itu sangat menarik untuk dikembangkan yang kemudian diubah dan dikembangkan beberapa variabel dam dibawa ke PKM 2022.

"Kami mencari sumber atau literatur yang kami gunakan sebagai acuan dalam pembuatan
proposal," tandasnya.

Baca juga: Psikolog Anak Bahas Manfaat Mainan bagi Anak di Webinar Toys Kingdom

Setelah mendapatkan pendanaan, Pamela dan tim akan melaksanakan penelitian sesuai dengan proposal yang ada. Selain itu, dia akan memaksimalkan seluruh hasil serta waktu untuk menyusun pertanggungjawaban ke pemerintah dalam bentuk laporan serta presentasi PKP2.

"Kedepannya, lolosnya proposal kami dalam PKM 2022 akan kami gunakan sebagai wadah
atau sarana untuk belajar dan memperoleh pengalaman," tutup Pamela.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau