Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Mencegah Obesitas pada Anak Menurut Dosen Ubaya

Kompas.com - 30/07/2022, 09:57 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Obesitas pada anak harus diwaspadai pada orangtua. Obesitas pada anak bisa terjadi jika anak memiliki pola makan tidak sehat.

Terlebih jika anak suka mengonsumsi makanan tidak sehat seperti permen hingga gorengan namun jarang melakukan aktivitas fisik. Tema obesitas pada anak ini menjadi tema pada webinar yang diadakan Universitas Surabaya (Ubaya).

Dosen Fakultas Kedokteran Ubaya dr. Lucia Pudyastuti Retnaningtyas mengatakan, angka obesitas pada anak dari tahun ke tahun semakin mengalami peningkatan. Obesitas sendiri disebabkan oleh dua faktor, yaitu primer dan sekunder.

"Hampir 90 persen obesitas pada anak itu disebabkan oleh faktor primer atau nutrisi. Seperti asupan yang berlebih. Sementara 10 persen lainnya disebabkan oleh faktor sekunder," terang dr. Lucia seperti dikutip dari laman Ubaya, Sabtu (30/7/2022).

Baca juga: Rektor Unesa Siapkan Beasiswa S2 bagi 5 Wisudawan Disabilitas

 

Cegah obesitas pada anak dengan prinsip diet seimbang

Menurutnya, dalam hal ini, faktor sekunder mencakup hormon, sindrom-sindrom yang dialami anak, hingga penyakit genetik. Lucia mengajak para orangtua untuk melaksanakan prinsip diet yang seimbang pada anak.

"Dikarenakan anak masih dalam tahap perkembangan, maka prinsip diet dilakukan dengan metode food rules," ujarnya.

Dia menambahkan, orangtua bisa menerapkan metode food rules yang meliputi:

1. Pola makan yang terjadwal.

2. Lingkungan tempat makan yang netral sehingga anak tidak akan terlena untuk makan banyak.

3. Kalori yang sesuai kebutuhan usia anak.

"Hal terpenting yakni kita perlu menumbuhkan motivasi pada anak agar mereka konsisten dalam melakukan programnya," imbuh dr. Lucia.

Baca juga: Kapal Api Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan S1, Cek Infonya

 

Prinsip diet juga diimbangi dengan aktivitas fisik

dr. Lucia turut menambahkan, orangtua perlu membuat kesepakatan terkait target penurunan berat badan anak serta mengevaluasinya secara berkala.

Lucia menekankan, prinsip diet yang dapat dikembangkan orangtua terhadap anak juga meliputi aktivitas fisik.

"Anak masih dalam proses tumbuh kembang yang artinya mereka juga butuh aktivitas bermain. Oleh karena itu, aktivitas fisik bisa dikemas dengan hal-hal yang menyenangkan sesuai usianya," imbuh dr. Lucia.

Namun, aktivitas fisik ini melibatkan pemantauan terkait kalori yang akan dikeluarkan. Dengan begitu, aktivitas ini diharapkan bisa menurunkan nafsu makan serta meningkatkan laju metabolisme.

Anak obesitas tidak dianjurkan minum pil diet

Sehingga nantinya asupan energi berkurang. Sementara luaran dari energi akan bertambah. Lucia mengungkapkan, anak yang mengalami obesitas tidak disarankan untuk mengonsumsi pil diet.

Baca juga: Obesitas Sebabkan Susah Hamil? Ini Penjelasan Dosen Ubaya

Sampai saat ini, obat-obatan obesitas yang telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) masih untuk anak berusia di atas 12 tahun dengan indikasi sangat terbatas.

"Apabila tata laksana konvensional seperti pemberian pola diet, aktivitas fisik, dan modifikasi perilaku ternyata tidak berhasil, maka kita perlu mempertimbangkan pemberian obat diet pada anak," pungkas dr. Lucia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com