KOMPAS.com – Peringatan hari kesaktian Pancasila dilakukan tanggal 1 Oktober setiap tahunnya. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila untuk mengenang kembali jalannya sejarah di masa lalu dalam mempertahankan ideologi bangsa.
Hari Kesaktian Pancasila juga dilakukan untuk mengenang dan menghormati jasa para pahlawan revolusi yang gugur dalam peristiwa gerakan 30 September atau lebih dikenal dengan sebutan G-30-S.
Oleh karena itu, penetapan Hari Kesaktian Pancasila dilatarbelakangi oleh kejadian insiden pembantaian yang terjadi pada tanggal 30 September.
Baca juga: Arti Penting dan Sejarah Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober
Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Profil pelajar Pancasila tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024.
Profil pelajar Pancasila sendiri memiliki enam ciri utama yakni beriman, bertakwa kepada Tuhan dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif seperti dikutip dari laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Berikut 6 dimensi profil pelajar Pancasila:
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
Pelajar Pancasila mengimani dan mengamalkan nilai dan ajaran agama/kepercayaannya. Hal ini diwujudkan dalam akhlak yang baik pada diri sendiri, sesama manusia, alam, dan negara Indonesia (nasionalisme).
Baca juga: Siswa, Ini Penerapan Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
2. Berkebinekaan global
Pelajar Pancasila mengenal dan mencintai budaya dan negaranya (nasionalisme), menghargai budaya lain, serta mampu berkomunikasi dan berinteraksi antar budaya.
Mereka juga melakukan refleksi terhadap pengalaman kebinekaannya, sehingga dapat menyelaraskan perbedaan budaya untuk mewujudkan masyarakat inklusif, adil, dan berkelanjutan.
3. Mandiri
Pelajar Pancasila memiliki pemahaman terhadap diri dan situasi yang dihadapi, serta regulasi diri untuk mencapai tujuan dan meningkatkan kualitas hidupnya.
4. Bergotong royong
Pelajar Pancasila melakukan kolaborasi yang dibangun atas dasar kemanusiaan dan kepedulian kepada bangsa dan negara, sehingga dapat berbagi kepada sesama.