KOMPAS.com – Melanjutkan pendidikan tinggi ke luar negeri bisa menjadi salah satu pilihan bagi pelajar Indonesia. Pasalnya, beragam pilihan beasiswa kini terbuka lebar.
Namun, proses seleksi yang dijalankan universitas luar negeri biasanya sangat ketat, sehingga kamu membutuhkan perencanaan matang dalam persiapan. Terlebih bila ingin melamar jalur beasiswa.
Oleh karena itu, bila kamu berminat ingin melanjutkan kuliah ke luar negeri, kamu bisa mempersiapkan diri sejak masih duduk di bangku sekolah, mulai dari memilih kampus yang dituju, persyaratan dan ketentuannya, hingga rencana keuangan yang matang.
Baca juga: Syarat Skor TOEFL dan IELTS untuk Daftar Beasiswa LPDP 2023, Siap-siap
Berikut ini 5 persiapan bila kamu berencana kuliah di luar negeri termasuk biayanya, merangkum bimbingan beasiswa luar negeri Schoters Indonesia:
Untuk mendaftar kuliah ke luar negeri, kamu perlu menyertakan sertifikat kemampuan bahasa asing, terutama bahasa Inggris.
Umumnya, sertifikat bahasa Inggris yang dibutuhkan berupa hasil tes TOEFL, TOEIC atau IELTS dengan biaya kursus sekitar Rp 3 juta dan TOEIC di bawah Rp 1 juta.
Ada juga beberapa universitas yang meminta sertifikat bahasa Korea dan JLPT bahasa Jepang. Untuk kedua bahasa ini, biayanya tergantung level yang dibutuhkan.
Biaya aplikasi atau yang akrab disebut biaya pendaftaran cukup beragam. Ada beberapa universitas yang tidak memungut biaya atau gratis, tetapi ada juga sebagian yang meminta biaya pendaftaran.
Besaran biaya pendaftaran bisa mencapai Rp 1,5 juta. Itulah sebabnya, kamu harus yakin dahulu mana universitas yang kamu tuju.
Baca juga: 5 Beasiswa S2-S3 Tanpa Batas Usia 2023, Kuliah Gratis dan Uang Saku
Biaya kuliah dibayarkan setiap tahunnya dengan besaran biaya yang berbeda-beda. Kamu dapat melihat besaran biaya kuliah di laman resmi universitas yang akan kamu tuju.
Dengan demikian, kamu mengetahui dengan pasti besaran biaya kuliah di universitas tersebut sesuai dengan jurusan yang kamu pilih.
Namun, bila kamu ingin meringankan biaya kuliah ke luar negeri, kamu bisa memilih program beasiswa yang fully funded (seluruh biaya ditanggung pemberi beasiswa) atau partial funded (sebagian biaya ditanggung pemberi beasiswa).
Biaya hidup di luar negeri juga berbeda-beda, tergantung negara universitas yang kamu pilih. Pemberi beasiswa fully funded akan menanggung biaya hidup, tetapi beasiswa partial funded atau biaya ditanggung sendiri (sefl funded) akan menanggung biaya hidupnya sendiri.
Solusi yang diberikan, kamu dapat mencari biaya tambahan dengan mencari pekerjaan sampingan di jam kuliah kosong. Dengan demikian dapat membantu biaya hidupmu.
Baca juga: Uang Saku Di Atas Rp 10 Juta Per Bulan, Daftar 10 Beasiswa S1-S2 Ini
Bimbingan persiapan kuliah ke luar negeri merupakan hal yang penting. Dalam bimbingan tersebut, kamu akan mendapat bekal bimbingan mulai persiapan bahasa, persiapan kuliah di luar negeri, dokumen yang dibutuhkan, latihan wawancara, dan lain-lain.
Selain beberapa biaya yang disebutkan di atas, kamu juga perlu menyediakan biaya-biaya lain seperti periksa kesehatan (medical check up) sekitar Rp 1 juta, biaya translate dokumen dan legalisir sekitar Rp 100.000, biaya kirim dokumen sekitar Rp 1 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.