KOMPAS.com - Jauh sebelum Hari Guru Nasional diperingati, ada banyak guru di Indonesia yang mengajar sejak zaman Belanda dan 10 di antaranya adalah Pahlawan Nasional.
Meskipun mereka adalah pahlawan nasional, tak mengurangi tanggung jawabnya untuk menjadi seorang guru.
Penting untuk mengetahui 10 pahlawan nasional yang menjadi guru. Beberapa guru ini bahkan sempat mendirikan sekolah.
Baca juga: Sejarah Hari Guru Nasional, Jejaknya Dimulai sejak Tahun 1912
Bagi siswa, mengetahui deretan pahlawan ini agar kiprah mereka di dunia pendidikan bisa diresapi, terutama saat memperingati Hari Guru Nasional 2022
Siapa saja pahlawan nasional yang juga seorang guru? Cek selengkapnya di bawah ini.
Tut Wuri Handayani, dari belakang, seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan. Semboyan milik Ki Hajar Dewantara ini melekat kuat bagi para siswa.
Dilansir dari laman Direktorat SMP Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Bapak Pendidikan Nasional ini seringkali sosoknya diabadikan dalam peringatan Hari Guru Nasional.
Karena kiprahnya yang telah membangun Perguruan Nasional Taman Siswa dan menjadi cikal bakal sistem pendidikan di Indonesia inilah beliau sering dijadikan teladan bagi guru dan siswa.
Baca juga: Lewat Cerpen Matematika, Guru Ini Buat Pelajaran Berhitung Menyenangkan
Tak cuma menjadi ulama dan pendiri Muhammadiyah, Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwis adalah seorang guru.
Pemikirannya sebagai guru saat itu mulai terasah ketika ia kurang setuju dengan sistem pendidikan kolonialisme yang menuju ke arah sekularisme dan westernisasi.
Menurut Ahmad Dahlan, pendidikan Islam hendaknya diarahkan pada usaha membentuk manusia muslim yang berbudi pekerti luhur, alim dalam agama, luas pandangan dan paham masalah ilmu keduniaan, serta bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakatnya.
Pahlawan nasional lain yang juga seorang guru, adalah R. A Kartini. Selain memperjuangkan emansipasi wanita, ia mendirikan Sekolah Wanita di Rembang untuk wanita pribumi supaya bisa merasakan pendidikan.
Baca juga: Menguak Kebenaran Sejarah G-30-S dari 4 Buku
Dewi Sartika juga pahlawan nasional wanita yang memperjuangkan hak wanita, khususnya di bidang pendidikan.
Komitmen Dewi Sartika dibuktikan dengan mendirikan Sekolah Istri pada 1904. Sekolah ini diperuntukkan bagi wanita-wanita yang ingin mengenyam pendidikan. Sekolah Istri mengajarkan para wanita berbagai hal, seperti menjahit, merenda, menyulam, memasak, mengasuh bayi, dan juga agama.
Hasyim Asy’ari adalah ulama dan pahlawan nasional yang lahir pada 14 Februari 1871. Hasyim Asy’ari pemrakarsa dari berdirinya salah satu organisasi massa Islam terbesar di Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama (NU).