KOMPAS.com - Ketika membicarakan kecerdasan, banyak hal dapat terlintas di benak seseorang. Umumnya, kecerdasan dikaitkan dengan nilai akademik yang tinggi. Namun nyatanya, ada beragam jenis kecerdasan.
Bisa jadi, orangtua memiliki anak pertama yang jago melukis, sementara anak kedua begitu pandai menyelesaikan soal matematika yang rumit. Masing-masing anak, tumbuh dengan kecerdasannya masing-masing.
Mengetahui kecerdasan anak, dapat membantu orangtua mengembangkan potensi anak dengan maksimal sejak dini.
Baca juga: 4 Permainan Tradisional yang Bisa Kembangkan Kecerdasan Musikal
Melansir dari laman Badan Pendidikan Kristen (BPK) Penabur, berikut berbagai jenis kecerdasan yang perlu orangtua ketahui. Bisa jadi, anak memiliki beberapa kecerdasan sekaligus.
Anak dengan jenis kecerdasan ini umumnya lebih menonjol terkait mengenali, mengetahui perbedaan, atau mengelompokkan sesuatu yang ditemui di alam ataupun lingkungan sekitarnya.
Kalau anak senang dengan hal-hal yang berkaitan dengan berkebun, atau bisa membedakan ketumbar dan lada dengan mudah, kemungkinan anak memiliki kecerdasan naturalis yang mempunyai kemampuan bertahan hidup yang tinggi di alam.
Jika anak tertarik pada hal-hal yang berkaitan dengan nada, suara, atau pola,bisa jadi ia memiliki kecerdasan musikal.
Seseorang dengan kecerdasan musikal akan lebih mudah memodifikasi, mengenali, atau membuat karya musik.
Kecerdasan ini biasanya juga berhubungan dengan kemampuan matematis karena musik dan matematika saling berkaitan dalam proses berpikir.
Baca juga: 9 Jenis Kecerdasan Manusia dan Ciri-cirinya, Kamu yang Mana?
Anak dengan kecerdasan ini akan senang memecahkan masalah dengan melakukan analisis serta hubungan sebab-akibat.
Kalau pertanyaan-pertanyaan retoris dan filosofis sejenis “Bagaimana planet ini tercipta?” hingga “Apakah alien akan menguasai bumi?” sering ditanyakan anak, kemungkinan anak memiliki kecerdasan eksistensial.
Anak dengan tipe kecerdasan ini dikenal dengan pemikirannya yang filosofis, tetapi juga berpikir kritis.
Selain itu, juga tertarik dengan pertanyaan-pertanyaan fundamental, bahkan hal-hal yang tidak memiliki jawaban pasti.
Umumnya, pemilik kecerdasan eksistensial banyak ditemukan pada orang-orang yang berprofesi sebagai akademisi, teolog, atau pemikir teori.
Anak dengan kecerdasan jenis ini gemar dengan aktivitas berkomunikasi atau berbincang dengan orang lain.