KOMPAS.com - Emosi sering merujuk kepada sesuatu hal yang negatif. Tak jarang emosi yang berlebihan bisa memicu hal yang tidak diinginkan terjadi.
Namun ternyata munculnya emosi dalam tubuh merupakan hal wajar yang harus dihadapi.
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair), Tiara Diah Sosialita mengatakan, setiap orang memiliki emosi yang unik dan beragam.
Baca juga: Hasil Seleksi PPPK Guru 2022 Diumumkan 10 Maret, Cek di Link Ini
Namun, memahami emosi bukan hal yang mudah. Kendati demikian, bukan suatu hal yang mustahil untuk meningkatkan kepekaan terhadap emosi yang kita hadapi.
"Meskipun sulit, tidak mustahil untuk melatih kepekaan emosi yang kita rasa," kata dia mengutip laman Unair, Selasa (7/3/2023).
Tiara memiliki beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memahami emosi dengan sederhana dan mudah untuk dipraktekkan.
Pertama, setiap emosi muncul cobalah untuk menyadari dan mengakui bahwa emosi tersebut ada.
"Jangan diabaikan. Perlu dipahami bahwa emosi itu nyata adanya. Emosi sebenarnya reaksi alamiah yang kita rasa terhadap suatu peristiwa," tutur dia.
Menurut Tiara emosi yang muncul pada tubuh tidak ada yang salah.
"Apapun jenis emosinya kita perlu terima, sadari, dan akui," ungkapnya.
Kedua, tenangkan diri. Emosi menjadi penanda tindakan selanjutnya yang akan seseorang lakukan.
Baca juga: Ini Alasan Siswa SMA/SMK di NTT Wajib Masuk Sekolah Jam 5 Pagi
Apabila tidak terkendali, maka emosi yang terjadi dapat berubah menjadi emosi negatif dan bisa membahayakan orang lain.
"Tenangkan emosi yang menggebu-gebu, yang impulsif, yang meledak-ledak," jelas dia.
Menenangkan diri dapat dilakukan dengan cara mengambil jeda terlebih dahulu sambil menarik napas.
Ketiga, pikirkan konsekuensi yang bisa terjadi.