Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Arum, Tinggalkan Profesi Dokter untuk Menjadi Guru

Kompas.com - 10/04/2023, 17:30 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Stephanie Arum, seorang ibu dua anak yang berprofesi sebagai dokter, memutuskan untuk beralih profesi menjadi guru.

Perempuan yang akrab disapa Arum ini ingin menjadi guru karena ingin mendobrak cara mengajar yang meminta murid lebih banyak menghafal. Menurutnya, proses belajar semestinya dilakukan dengan menyenangkan dan bermakna. Sehingga murid memahami apa yang dipelajari dan dapat menerapkannya dalam kehidupan.

Meski profesi guru sering mendapat pandangan sebelah mata, Arum tak mengurungkan niat untuk alih profesi. Selain kecintaannya pada anak-anak, dia menilai, guru memiliki nilai lebih. Cara guru mendidik anak akan sangat menentukan bagaimana masa depan Indonesia.

Baca juga: Kisah Guru Alpius, Buat Murid Cinta Lagu Daerah di Tengah Demam Kpop

“Berpengaruh ke masa depan. Kan inginnya Indonesia bergerak ke arah yang lebih baik. Dan bisa dimulai dari sini. Guru bisa mengubah generasi menjadi lebih baik dan kompeten. Nggak cuma anak sendiri, tapi juga anak-anak lain,” tuturnya dalam keterangan resmi.

Ingin hadirkan pembelajaran menyenangkan dan bermakna

Tekad itu semakin kuat setelah ia mengikuti pelatihan guru melalui program Ayo Jadi Guru yang diadakan oleh Kampus Guru Cikal (KGC) bersama Karier.Mu.

“Belajar itu nggak hanya menghafal. Aku kan dokter, orang mungkin akan bilang aku pinter, tapi mungkin pelatih Ayo Jadi Guru kalau lihat tugasku kemarin akan mikir, ini apaan ya? Di sini aku benar-benar baru tahu kalau jadi guru itu perlu terus belajar, perlu kemampuan riset, dan banyak lainnya,” ucap Arum.

Setelah mengikuti pelatihan guru, Arum mengatakan baru terbayang betapa luar biasanya menjadi guru.

"Kalau dulu pas aku sekolah, dikasih buku lalu ujian. Kalau di Ayo Jadi Guru, profesi guru itu harus mikir dan kreatif," ujarnya.

Baca juga: Kisah Guru Nofri, Rela Tempuh 40 Jam Perjalanan demi Berbagi Ilmu

Dia mengaku kagum dengan program belajar yang diperuntukkan bagi calon guru ini. Pasalnya, pelatihan yang dijalaninya mendobrak cara belajar dan berpikirnya selama ini.

Baginya, seorang guru perlu memikirkan bagaimana agar pembelajaran tidak hanya menyenangkan namun juga bermakna.

Akan melibatkan orangtua

Sebagai orang tua yang aktif di dunia pendidikan, Arum menekankan, sekolah dan orang tua harus berkolaborasi. Dia mengungkapkan, keterlibatannya di sekolah membuat anaknya menjadi lebih percaya diri karena mendapat dukungan penuh dari orangtua.

Ada banyak kolaborasi yang bisa dilakukan. Misalnya, orangtua mengikuti program belajar bersama, aktif bakti sosial, dan jadi relawan program yang diadakan sekolah. Pada kesempatan ini, sekolah dan orang tua juga bisa menyamakan tujuan dari proses belajar sang anak.

“Ke anak-anak ngaruh banget. Anak akan tanya, ‘kok ibu ke sekolah? Ibu ngapain? Oh Ibu belajar juga.’ Dia jadi pede. Apalagi kalau orang tua jadi narasumber apa gitu di sekolah, itu anak bangga banget,” terang Arum.

Baca juga: Beasiswa D3, S1, S2 di Perancis 2023, Tunjangan Rp 13 Juta Per Bulan

Arum yang saat ini sibuk sebagai Ibu, berencana menjadi guru dengan status fulltime dua tahun mendatang. Selama dua tahun ini, dia akan terus menjadi pelatih pendidikan keluarga bersama komunitasnya di KeluargaKita.

“Sebagai orang tua yang sudah banyak terjun di dunia pendidikan, ikut bootcamp untuk jadi guru, harapannya ketika bertemu orang tua murid, aku jadi bisa lebih berempati. Bisa ngasih contoh yang lebih real. Dan menunjukkan kalau pendidikan itu utamanya ya di orangtua,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com