Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal Dibutuhkan agar Anak Sukses, Ternyata Bukan Sekolah Mahal

Kompas.com - 11/06/2023, 17:07 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap orangtua tentu mendambakan anaknya kelak bisa menjadi orang yang sukses. 

Agar anak menjadi orang sukses tentu orangtua harus memfasilitasinya dengan disekolahkan dan dibekali berbagai keterampilan lainnya.

Namun bersekolah di sekolah yang mahal tidak menjadi patokan, anak bakal sukses di kemudian hari lho.

Lantas hal apa yang dibutuhkan anak agar di masa yang akan datang bisa menjadi orang sukses?

Baca juga: Orangtua, Hindari 3 Hal Ini Saat Anak Mau Masuk SD

Hal yang dibutuhkan anak agar sukses di masa depan

Tentunya, pembelajaran pendidikan berkualitas ikut mempengaruhi kesuksesan secara akademis, tapi itu bukanlah faktor penentu kesuksesan anak di masa depan.

Dilansir dari laman sekolah BPK Penabur, Minggu (11/6/2023) psikolog sekaligus ahli parenting Michele Borba menyebut ada beberapa faktor yang menentukan kesuksesan anak.

Ia mengatakan, ketekunan merupakan kemampuan pertama yang dapat mendukung kesuksesan anak. Agar anak bisa mempunyai kemampuan tersebut, tugas orangtua adalah mendorongnya mengembangkan sifat-sifat yang akan membantu ia menjadi sukses.

Menurut Borba, anak-anak yang tekun dan tidak mudah menyerah mempunyai kepercayaan diri yang tinggi bahwa usahanya akan menghasilkan hasil baik.

Dengan begitu, anak tetap termotivasi untuk menyelesaikan apa yang ia mulai dan bekerja keras, walaupun menemui banyak kendala pada prosesnya.

Berikut ini lima cara lain yang dapat dilakukan orangtua untuk membantu anak mengembangkan ketekunan, menurut Michele Borba.

Baca juga: 7 Ciri Anak Siap Masuk SD yang Perlu Diketahui Orangtua

1. Latih anak agar tidak mudah putus asa

Orangtua perlu mengembangkan ketekunan dalam diri anak dan menjauhkannya dari faktor-faktor yang dapat membuat anak mudah putus asa atau bahkan justru enggan menjadi pribadi yang tekun.

Ada beberapa metode yang bisa dilakukan orangtua. Misalnya tidak memberi tekanan pada anak untuk selalu berhasil, selalu mengapresiasi usahanya, beri pemahaman bahwa kesuksesan hanyalah sementara, dan pahami tingkat kemampuan anak.

2. Apresiasi usaha anak

Sementara itu Psikolog lain dari Stanford, Carol Dweck membuktikan bahwa kecerdasan anak cenderung tidak bertahan saat kepintarannya dipuji.

Karena, anak merasa cepat puas. Namun, anak merasa lebih termotivasi dan berusaha keras saat dia dipuji atas usahanya, bukan hasilnya.

3. Berikan waktu istirahat

Ketika anak terlihat ingin menyerah dan lelah saat sedang mengerjakan sesuatu, mintalah dia untuk istirahat. Cara ini dilakukan agar anak bisa memahami bahwa melakukan sesuatu hingga kelelahan tidaklah baik.

Baca juga: Ini Tips Diet Sehat dari Ahli Gizi UGM

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com