Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen UGM: Cara Memilih Hewan Kurban yang Baik dan Proses Penyembelihannya

Kompas.com - 14/06/2023, 13:23 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber UGM

KOMPAS.com - Beberapa minggu lagi umat Islam akan memperingati hari raya Idul Adha 2023. Tentu umat yang punya niat berkurban akan mempersiapkan hewan kurban.

Karena itu, umat Islam yang ingin berkurban harus paham bagaimana cara memilih hewan kurban yang baik dan sehat itu seperti apa.

Menurut Dosen Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM), Nanung Danar Dono, Ph.D., hewan ternak untuk kurban hendaknya dipilih ternak yang sehat sempurna.

Baca juga: Dokter RSA UGM: Begini Cara Mencegah Penularan Mata Belekan

Cara memilih hewan kurban yang baik

Untuk ciri-cirinya kuat berdiri, tidak lemah, nafsu makan normal, tidak dalam keadaan sakit apalagi sakit yang menular, dan tidak nampak cacat fisik.

Selain itu, tips untuk memilih hewan kurban lainnya ialah dengan mengamati kuku kaki nampak sehat dan utuh, gerakan saat berjalan normal, dan tidak pincang.

"Jika hewan sakit, nampak dari nafsu makan hilang, malas berjalan, tubuh lemah," kata Nanung dalam Pelatihan Penyembelihan Hewan Kurban di Auditorium Soepardjo UGM, Selasa (13/6/2023).

Tak hanya itu saja, ia juga berpesan agar saat akan membeli hewan kurban, sebaiknya hindari membeli hewan kurban yang dipelihara di tempat pembuangan sampah karena besar kemungkinan ternak tersebut mengonsumsi limbah logam berat.

Sedang satu hari sebelum proses penyembelihan, usahakan untuk mempuasakan ternak 12 jam sebelum disembelih agar ternak tidak beringas dan agresif sehingga penanganan jauh lebih mudah.

Baca juga: Ini Tips Diet Sehat dari Ahli Gizi UGM

"Pemuasaan juga akan mengurangi isi rumen (perut) serta menyempurnakan proses konversi serabut otot dan pembuluh darah menjadi daging," imbuhnya.

Proses penyembelihan harus diperhatikan

Hal lainnya ialah menyiapkan seluruh perlengkapan penyembelihan dengan kesiapan sarana dan prasarana penyembelihan dengan mengasah pisau setajam mungkin.

Kemudian, proses penyembelihan dilakukan secara benar oleh jagal dengan memotong 3 saluran pada leher bagian depan yakni di bawah jakun, terdiri saluran nafas atau tenggorokan atau trakea, saluran makanan (kerongkongan/ esofagus), dan pembuluh darah arteri karotis juga vena jugularis.

"Setelah itu, gantung ternak yang telah mati pada kedua kaki belakangnya. Pada proses pemotongan, jangan memotong-motong daging sambil merokok karena daging sangat peka terhadap bau, termasuk aroma tidak sedap asap rokok," jelas dia.

Info yang tak kalah lebih penting, jangan pernah mencuci jeroan di sungai karena pada umumnya sungai di wilayah kota telah tercemar dengan bahan kimia, limbah rumah sakit, kuman-kuman penyakit seperti Escherichia coli dan Disentri.

Usahakan juga tidak meletakkan daging di permukaan tanah karena kuman tumbuh 10.000-100.000 kuman per menit.

Selanjutnya untuk pendistribusian diusahakan memisahkan daging dan jeroan serta mendistribusi daging dengan menggunakan tas anyaman bambu.

Baca juga: UGM Buka Beasiswa S2 di Banyak Jurusan

"Jika tidak ada, lebih baik menggunakan tas plastik bening," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com