KOMPAS.com - Sebenarnya, air itu berasal dari mana? Kenapa di sungai yang tadinya ada air kemudian mengering, tapi nanti ada airnya lagi?
Ternyata, air di bumi itu selalu berpindah tempat. Atau air itu tidak pernah benar-benar hilang. Adapun fenomena ini terjadi melalui siklus hidrologi.
Yakni sebuah proses alami yang membuat air bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Penasaran bagaimana proses perpindahan air tersebut terjadi?
Melansir laman Direktorat SMP Kemendikbud Ristek, Kamis (6/7/2023), ini penjelasan yag harus dipahami oleh para siswa yang masih sekolah.
Baca juga: Siswa, Seperti Ini Cara Melestarikan Lingkungan
Siklus hidrologi secara sederhana merupakan proses peredaran air dari laut ke atmosfer melalui penguapan, kemudian turun ke permukaan bumi sebagai hujan.
Air itu mengalir di dalam tanah menuju permukaan tanah menjadi sungai yang kemudian mengalir kembali ke laut.
Jadi, siklus hidrologi terjadi melalui beberapa proses yang dipengaruhi oleh gejala meteorologi dan klimatologi, antara lain:
1. Evaporasi: Air berubah menjadi gas melalui penguapan dari berbagai sumber air seperti danau, sungai, laut, dsb.
2. Transpirasi: Tumbuhan mengeluarkan uap air melalui daunnya.
3. Evapotranspirasi: Kombinasi dari evaporasi dan transpirasi.
4. Kondensasi: Uap air berubah menjadi titik-titik air (pengembunan) karena penurunan suhu.
5. Infiltrasi: Air meresap ke dalam tanah melalui pori-pori tanah.
Baca juga: Cara Membuat Kentang Balado, Siswa Yuk Coba di Rumah
Sedang berdasarkan jalur yang dilalui air, siklus hidrologi dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Siklus pendek:
Penguapan terjadi di permukaan laut dan membentuk awan. Kemudian, terjadi hujan di wilayah laut.