Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UNESCO Akui Indonesia sebagai Negara dengan Warisan Geologis yang Lestari

Kompas.com - 27/07/2023, 12:24 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Kekayaan budaya, kekayaan alam dan sejarah Indonesia kian diakui secara internasional dan menjadi bagian dari warisan dunia.

Setelah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengumumkan bahwa empat Geopark baru Indonesia telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark (UGGN) pada Mei 2023 lalu, tiga Arsip Dokumenter Indonesia juga diakui sebagai Memory of the World (MoW) dan satu Cagar Biosfer Indonesia sebagai bagian dari World Network of Biosphere Reserve (WNBR).

Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Itje Chodidjah mengatakan bahwa pengakuan ini merupakan apresiasi dunia internasional atas keberhasilan Indonesia dalam upaya pelindungan, pelestarian dan promosi kekayaan budaya, alam, serta sejarahnya, selain membuktikan keunggulan Indonesia dalam diplomasi budaya internasional.

Baca juga: Kemendikbud Ajukan 4 Warisan Budaya ke UNESCO, Tempe hingga Reog

Dalam menjaga pengakuan dunia ini, lanjut Itje, pihak-pihak terkait di Indonesia perlu meningkatkan kesadaran yang lebih intensif mengenai perlunya pelestarian, perlindungan, dan pemanfaatan Geopark, Warisan Dokumenter, dan Cagar Biosfer yang telah diakui oleh UNESCO.

"Warisan baik itu dunia ataupun alam milik Indonesia yang telah mendapat pengakuan dari UNESCO harus dijaga oleh semua elemen masyarakat termasuk media massa. Media adalah sekolahnya masyarakat, jadi media menjadi badan yang mendidik masyarakat untuk membantu melestarikan warisan dunia," pesan Itje Chodidjah dilansir dari Kemendikbud Ristek, Kamis (27/7/2023).

10 geopark Indonesia jadi warisan dunia

Keempat Geopark yang berhasil dienkripsi dan menjadi bagian dari UGGN pada tahun 2023 adalah Geopark Ijen, Geopark Mares Pangkep, Geopark Merangin, dan Geopark Raja Ampat.

 

Dengan ditetapkannya empat geopark baru ini, Indonesia kini memiliki total 10 geopark yang diakui UNESCO yakni Geopark Batur, Geopark Gunung Sewu, Geopark Ciletuh-Pelabuhan Ratu, Geopark Rinjani-Lombok, Geopark Kaldera Toba, dan Geopark Belitong.

Baca juga: Cerita Rayna, Murid SD Raih Medali di Kompetisi Matematika Lawan 13 Negara

Kesepuluh geopark Indonesia ini menjadi bagian dari total 195 UGGN di seluruh dunia.

Selain pengakuan untuk empat geopark baru, ada juga tiga geopark yang berhasil di validasi pada tahun 2022 dan tetap mempertahankan statusnya sebagai UNESCO Global Geopark. Geopark-geopark tersebut adalah Geopark Rinjani, Geopark Ciletuh, dan Geopark Batur.

Dengan demikian, Indonesia semakin mengokohkan posisinya sebagai negara dengan warisan geologis yang luar biasa dan komitmen untuk melestarikannya.

8 arsip dokumenter Indonesia diakui sebagai MoW

Selain itu, Indonesia juga merayakan pencapaian lainnya, yaitu tiga Arsip Dokumenter Indonesia yang telah diakui sebagai Warisan Dokumenter Dunia/Memory of the World  (MoW) oleh UNESCO.

Baca juga: Perpusnas: Naskah Hikayat Aceh Ditetapkan Jadi Warisan Dunia

Ketiga arsip tersebut adalah Pidato Soekarno 'To Build the World Anew', Arsip Pertemuan Pertama Gerakan Non Blok (nominasi Bersama 5 negara: Aljazair, Mesir, India, Indonesia, dan Serbia), dan Hikayat Aceh (nominasi bersama Indonesia dan Belanda).

Dengan ditetapkannya tiga arsip dokumenter ini, Indonesia kini memiliki total 11 dari 496 arsip dokumenter pada daftar Memory of the World yang telah ditetapkan oleh UNESCO.

Delapan arsip dokumenter Indonesia yang telah diakui sebagai MoW sebelumnya adalah Arsip VOC, Arsip Konferensi Asia Afrika, Babad Diponegoro, Arsip Konservasi Borobudur, Arsip Tsunami, La Galigo, Nagarakertagama, dan Cerita Panji.

20 cagar biosfer Indonesia masuk dalam WNBR

Satu lagi pengakuan UNESCO atas situs Indonesia yang layak dibanggakan adalah disetujuinya nominasi Cagar Biosfer Bantimurung Bulusaraung Ma’rupane (yang berlokasi di Taman Nasional Wakatobi) sebagai bagian dari World Network of Biosphere Reserve (WNBR).

Penetapan ini menjadikan 20 Cagar Biosfer Indonesia telah masuk dalam WNBR.

Di samping CB Bantimurung, cagar biosfer lainnya yang telah menjadi bagian dari WNBR adalah Tanjung Puting, Cibodas, Lore Lindu, Komodo, Gunung Leuser, Siberut, Giam Siak Kecil-Bukit Batu, Wakatobi, Bromo Tengger Semeru-Arjuna, Taka Bonerate-Kepulauan Selayar, Belambangan, Berbak Sembilang, Betung Kerihun Danau Sentarum, Rinjani-Lombok, Saleh-Moyo-Tambora, Togean Tojo Una-Una, Bunaken-Tangkoko-Minahasa, Karimunjawa-Jepara-Muria, dan Merapi-Merbabu-Menoreh.

Baca juga: Beasiswa S2/S3 Stanford University, Tanpa IPK Tinggi dan Bebas Usia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com