Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membangun Jiwa Kewirausahaan pada Anak, Orangtua Bisa Coba

Kompas.com - 28/07/2023, 15:20 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Unair

KOMPAS.com - Peluang usaha bisa didapat dengan berbagai cara. Apalagi kini dibantu dengan kecanggihan teknologi yang membuat sesuatu makin mudah.

Bagi yang ingin menjadi pengusaha, maka ada baiknya jika belajar mulai dari sekarang. Bahkan bisa dimulai sejak usia belia.

Terkait hal itu, Airlangga Business Community (ABC) bersama salah satu radio di Surabaya menggelar talkshow interaktif pada Kamis (20/7/2023).

Adapun talkshow kali ini berfokus untuk membahas mengenai cara menanamkan jiwa entrepreneurship pada anak dengan literasi.

Baca juga: Cek Syarat Program Wirausaha Merdeka 2023 buat Mahasiswa D2 sampai S3

Salah satu narasumbernya ialah Yolanda Surya Wijaya SM selaku wakil sekretaris III Airlangga Business Community.

Menurut Yolanda, jiwa entrepreneurship di era digital tidak hanya berkaitan dengan cara membangun dan mengembangkan bisnis. Menurutnya, dalam mengembangkan bisnis perlu adanya literasi.

"Literasi itu membuat seseorang jadi lebih inovatif dan kreatif. Kemudian dia bisa lebih berpikir kritis dan juga bisa menjadi seseorang pembelajar yang mau update dengan ilmu-ilmu yang ada," ujarnya, dilansir dari laman Unair.

"Kalau bisnis stagnan gitu-gitu aja masih menerapkan cara-cara kuno, kita bisa terkikis oleh zaman," jelasnya.

Cara membangun jiwa kewirausahaan

Untuk menanamkan jiwa entrepreneurship pada anak perlu memperhatikan rentang usia dari anak. Hal itu dilakukan agar pendekatan dan materi yang disampaikan bisa diberikan pada waktu yang tepat.

Menurutnya, literasi menjadi kunci utama untuk menumbuhkan jiwa entrepreneurship pada anak.

Baca juga: Pakar Unair: Ini Dampak Perceraian terhadap Anak

"Dari dia lahir sampai umur tiga tahun kita bisa membacakan buku-buku yang membuat anak senang. Kita bangun habit-nya terlebih dahulu. Membacakan buku untuk anak itu memberikan efek buat dia dan itu sangat bermanfaat untuk dia bawa sampai besar nanti," terangnya.

Bahkan saat anak berusia tiga sampai lima tahun, orangtua bisa mengajak anak untuk bermain peran.

"Kita bisa mulai bermain peran, bermain jual-jualan dengan ibunya atau orang di sekitarnya, mungkin si anak bisa menjadi penjualnya atau kadang-kadang jadi pembelinya," imbuh dia.

Dikenalkan sejak periode emas anak

Tak hanya itu saja, ia juga menekankan bahwa menanamkan jiwa entrepreneurship pada rentang usia golden age merupakan waktu yang sangat tepat.

Menurutnya, di umur tersebut merupakan periode penting untuk menentukan tahap perkembangan anak.

Selanjutnya, di rentang usia anak enam sampai sebelas tahun orangtua bisa memilihkan sekolah untuk anak yang terdapat konsep kewirausahaan.

Yolanda menjelaskan bahwa saat memasuki usia sekolah dasar, anak bisa diperkenalkan dengan konsep bisnis yang sederhana.

Selain itu, pada rentang usia tersebut, Yolanda juga menjelaskan bahwa perlu mengajarkan anak tentang memisahkan konsep keinginan dan kebutuhan.

Baca juga: 7 Cara Mengatasi Biduran pada Anak, Ortu Harus Paham

"Di umur sekolah dasar ini konsep needs and wants bisa mulai diajarkan. Kita bisa mulai menjelaskan mengenai konsep menabung dan investasi dasar pada anak," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com