Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Dampaknya jika Anak Usia Dini Bermain Gawai Terlalu Lama?

Kompas.com - 03/08/2023, 12:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anak-anak usia dini kini tumbuh beriringan dengan perkembangan teknologi. 

Penggunaan gadget yang tepat oleh anak dapat berdampak positif. Namun, jika digunakan secara berlebihan juga dapat berdampak negatif.

Sesuai anjuran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), screen time atau waktu yang dihabiskan anak di depan layar komputer maupun gadget perlu dibatasi.

Untuk anak usia kurang dari 1 tahun, screen time tidak dianjurkan. Sementara anak usia 2-6 tahun, screen time tidak lebih dari 1 jam. 

Baca juga: Ners UM Surabaya: Ini 5 Dampak bila Tubuh Kurang Olahraga

Turunnya minat baca

Salah satunya dampak negatif terlalu lama bermain gadget adalah menurunnya minat baca yang akan merosot atau rendah bagi anak usia dini.

Anak usia dini yang terbiasa menggunakan gadget untuk main game atau menonton video, bisa saja tak menyukai membaca buku jika tidak diimbangi dengan kebiasaan baca buku.

Hal ini diutarakan Dosen Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Sri Lestari. Ia menyebut, ada pengaruh minat baca dan penggunaan gadget.

“Dalam kaitannya dengan aktivitas membaca, gadget dapat mengganggu fokus dan konsentrasi anak. Mereka akan lebih tertarik membuka aplikasi lain seperti youtube atau games,” ujar Tari, dilansir dari laman UM Surabaya.

Padahal, untuk menumbuhkan ketertarikan membaca membutuhkan waktu yang panjang. Karena memerlukan keterampilan yang kompleks, mulai dari mengenal huruf dan bunyinya hingga pemahaman makna bacaan secara utuh.

“Mulai dikenalkan dari usia dini dikenalkan huruf dengan dibacakan dongeng dan aktivitas membaca nyaring, hingga kelak dewasa anak dapat memahami bacaan,” imbuhnya.

Baca juga: Dosen UM Surabaya: Ini 3 Bahaya bila Sering Minum Teh Manis

Tari menyebut, jika sejak dini anak dibolehkan bermain gadget secara berlebihan terutama untuk aplikasi yang minim bacaan tentu membuat minat baca merosot.

Pasalnya, konsentrasi mereka bisa berkurang dan membuat mereka lebih sering menatap layar dan memilih berselancar ke aplikasi lain seperti Youtube yang bagi mereka lebih menghibur.

"Apalagi, anak usia dini yang rentang konsentrasinya sangat pendek dapat dengan mudah terganggu oleh gadget karena mereka merasa bahwa gadget justru lebih menarik dari aktivitas membaca," lanjutnya.

Tak dimungkiri, banyak juga penelitian yang menunjukkan keterkaitan positif antara penggunaan teknologi seperti gadget dan membaca.

Menurut Tari, sangat besar kemungkinan penelitian ini menyasar anak yang memang sudah memiliki minat baca yang tinggi sehingga kehadiran teknologi berperan besar membantunya.

Akan berbeda jika penggunaan teknologi dalam bentuk pemakaian gadget digunakan untuk anak yang baru saja belajar membaca atau bahkan baru saja dipupuk minat membacanya.

Pertumbuhan kurang optimal

Tidak hanya itu, dampak berkelanjutan bisa berhubungan dengan perkembangan anak. Penggunaan gadget yang berlebihan bisa memicu kurangnya aktivitas sehari-hari dan mengganggu kualitas dan kuantitas tidur mereka.

“Jika ini terjadi pada anak yang proses pertumbuhannya masih berjalan akan mengakibatkan pertumbuhan fisik, kognitif, dan afektifnya tersebut terganggu. Tidak heran jika, banyak anak yang tantrumnya sulit diatasi karena kecanduan gadget ini,” katanya.

Ia berpesan kepada para orang tua agar penggunaan gadget untuk anak dilakukan secara bijak sehingga akan lebih banyak manfaat yang didapat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com