Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Dampaknya jika Anak Usia Dini Bermain Gawai Terlalu Lama?

KOMPAS.com - Anak-anak usia dini kini tumbuh beriringan dengan perkembangan teknologi. 

Penggunaan gadget yang tepat oleh anak dapat berdampak positif. Namun, jika digunakan secara berlebihan juga dapat berdampak negatif.

Sesuai anjuran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), screen time atau waktu yang dihabiskan anak di depan layar komputer maupun gadget perlu dibatasi.

Untuk anak usia kurang dari 1 tahun, screen time tidak dianjurkan. Sementara anak usia 2-6 tahun, screen time tidak lebih dari 1 jam. 

Turunnya minat baca

Salah satunya dampak negatif terlalu lama bermain gadget adalah menurunnya minat baca yang akan merosot atau rendah bagi anak usia dini.

Anak usia dini yang terbiasa menggunakan gadget untuk main game atau menonton video, bisa saja tak menyukai membaca buku jika tidak diimbangi dengan kebiasaan baca buku.

Hal ini diutarakan Dosen Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Sri Lestari. Ia menyebut, ada pengaruh minat baca dan penggunaan gadget.

“Dalam kaitannya dengan aktivitas membaca, gadget dapat mengganggu fokus dan konsentrasi anak. Mereka akan lebih tertarik membuka aplikasi lain seperti youtube atau games,” ujar Tari, dilansir dari laman UM Surabaya.

Padahal, untuk menumbuhkan ketertarikan membaca membutuhkan waktu yang panjang. Karena memerlukan keterampilan yang kompleks, mulai dari mengenal huruf dan bunyinya hingga pemahaman makna bacaan secara utuh.

“Mulai dikenalkan dari usia dini dikenalkan huruf dengan dibacakan dongeng dan aktivitas membaca nyaring, hingga kelak dewasa anak dapat memahami bacaan,” imbuhnya.

Tari menyebut, jika sejak dini anak dibolehkan bermain gadget secara berlebihan terutama untuk aplikasi yang minim bacaan tentu membuat minat baca merosot.

Pasalnya, konsentrasi mereka bisa berkurang dan membuat mereka lebih sering menatap layar dan memilih berselancar ke aplikasi lain seperti Youtube yang bagi mereka lebih menghibur.

"Apalagi, anak usia dini yang rentang konsentrasinya sangat pendek dapat dengan mudah terganggu oleh gadget karena mereka merasa bahwa gadget justru lebih menarik dari aktivitas membaca," lanjutnya.

Tak dimungkiri, banyak juga penelitian yang menunjukkan keterkaitan positif antara penggunaan teknologi seperti gadget dan membaca.

Menurut Tari, sangat besar kemungkinan penelitian ini menyasar anak yang memang sudah memiliki minat baca yang tinggi sehingga kehadiran teknologi berperan besar membantunya.

Akan berbeda jika penggunaan teknologi dalam bentuk pemakaian gadget digunakan untuk anak yang baru saja belajar membaca atau bahkan baru saja dipupuk minat membacanya.

Pertumbuhan kurang optimal

Tidak hanya itu, dampak berkelanjutan bisa berhubungan dengan perkembangan anak. Penggunaan gadget yang berlebihan bisa memicu kurangnya aktivitas sehari-hari dan mengganggu kualitas dan kuantitas tidur mereka.

“Jika ini terjadi pada anak yang proses pertumbuhannya masih berjalan akan mengakibatkan pertumbuhan fisik, kognitif, dan afektifnya tersebut terganggu. Tidak heran jika, banyak anak yang tantrumnya sulit diatasi karena kecanduan gadget ini,” katanya.

Ia berpesan kepada para orang tua agar penggunaan gadget untuk anak dilakukan secara bijak sehingga akan lebih banyak manfaat yang didapat.

https://edukasi.kompas.com/read/2023/08/03/120000971/apa-dampaknya-jika-anak-usia-dini-bermain-gawai-terlalu-lama

Terkini Lainnya

Cek Jurusan Kuliah yang Cocok bagi Perempuan dan Dibutuhkan di Masa Depan

Cek Jurusan Kuliah yang Cocok bagi Perempuan dan Dibutuhkan di Masa Depan

Edu
Banyak Kecurangan UTBK SNBT 2025, Orientasi Pendidikan Perlu Ditata Ulang

Banyak Kecurangan UTBK SNBT 2025, Orientasi Pendidikan Perlu Ditata Ulang

Edu
Kurikulum dan Magang Jadi Kunci Mahasiswa Arsitektur PresUniv Cepat Terserap Pasar Kerja

Kurikulum dan Magang Jadi Kunci Mahasiswa Arsitektur PresUniv Cepat Terserap Pasar Kerja

Edu
Prof. Adnan Hamid Dilantik jadi Pejabat Sementara Rektor UP

Prof. Adnan Hamid Dilantik jadi Pejabat Sementara Rektor UP

Edu
Besok Presiden Prabowo Akan Umumkan Kebijakan Pendidikan

Besok Presiden Prabowo Akan Umumkan Kebijakan Pendidikan

Edu
Kapan Pendaftaran SPMB 2025 Dimulai? Cek Jadwal Lengkapnya

Kapan Pendaftaran SPMB 2025 Dimulai? Cek Jadwal Lengkapnya

Edu
Mengapa Tanggal 2 Mei Diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional?

Mengapa Tanggal 2 Mei Diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional?

Edu
Guru Besar UI Ungkap Tantangan Krusial dan Solusi Pembangunan Ekonomi Biru Indonesia

Guru Besar UI Ungkap Tantangan Krusial dan Solusi Pembangunan Ekonomi Biru Indonesia

Edu
Prabowo Akan Umumkan Besaran Bantuan Guru Honorer saat Hardiknas 2025

Prabowo Akan Umumkan Besaran Bantuan Guru Honorer saat Hardiknas 2025

Edu
PPM Manajemen Dukung 'The Asian Banker Summit 2025' untuk Percepatan Transformasi AI Sektor Keuangan

PPM Manajemen Dukung "The Asian Banker Summit 2025" untuk Percepatan Transformasi AI Sektor Keuangan

Edu
Beasiswa Adaro Foundation 2025 Masih Buka, Raih Rp 850.000 Per Bulan

Beasiswa Adaro Foundation 2025 Masih Buka, Raih Rp 850.000 Per Bulan

Edu
Abdul Mu'ti Jadi Menteri Berperforma Tertinggi, Guru: Zaman Sebelumnya, Cukup Tertutup

Abdul Mu'ti Jadi Menteri Berperforma Tertinggi, Guru: Zaman Sebelumnya, Cukup Tertutup

Edu
Mendikdasmen Abdul Mu'ti Jadi Menteri dengan Performa Tertinggi Versi IndoStrategi

Mendikdasmen Abdul Mu'ti Jadi Menteri dengan Performa Tertinggi Versi IndoStrategi

Edu
Dedi Mulyadi Ingin Masukkan Anak Nakal ke Barak Militer, Perhimpunan Guru Beri Catatan

Dedi Mulyadi Ingin Masukkan Anak Nakal ke Barak Militer, Perhimpunan Guru Beri Catatan

Edu
Menderita Aritmia, Rasyiida Pakai Alat Pacu Jantung Saat Ikut UTBK SNBT 2025

Menderita Aritmia, Rasyiida Pakai Alat Pacu Jantung Saat Ikut UTBK SNBT 2025

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke