6 Cara Mengajarkan Literasi Keuangan pada Anak

KOMPAS.com - Literasi yang penting diajarkan ke anak tidak hanya literasi membaca dan menulis saja.

Literasi keuangan juga perlu diajarkan ke anak agar anak bisa mengelola keuangan dengan bijaksana ketika mereka besar kelak.

Mengajarkan literasi keuangan kepada anak menjadi penting karena pengetahuan dan pengalaman keuangan yang ditanamkan akan terinternalisasi dalam diri anak.

Sehingga membentuk karakter dan kebiasaan mengelola keuangan mereka di masa depan sebagai suatu budaya baik.

Mulai dari mengenal makna uang, kebiasaan menabung, hingga mendahulukan kebutuhan dari keinginan bahkan nilai-nilai berbagi.

Baca juga: Intip 6 Aktivitas untuk Menumbuhkan Budaya Literasi pada Siswa

Ada cara yang bisa diterapkan orangtua untuk mengajarkan literasi keuangan pada anak.

Dilansir dari akun Instagram Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Senin (9/10/2023) membagikan informasi mengenai cara mengajarkan literasi keuangan pada anak.

Cara mengajarkan literasi pada anak

1. Memperkenalkan konsep nilai uang sejak dini.

2. Mengajak anak terbiasa menabung dengan memberikan celengan atau mengajak anak menyimpan uang di bank dengan membuka rekening tabungan anak.

3. Mengajak anak berbelanja sehingga anak melihat cara orangtua atau orang dewasa berbelanja.

Baca juga: Siswa SMA Kolese De Britto Boleh Berambut Gondrong Mulai 1976

4. Mengajak anak bermain sosio-drama. Seperti memainkan peran penjual dan pembeli di pasar atau bermain peran menirukan aktivitas di bank.

5. Menyediakan berbagai aktivitas bermain. Seperti menghubungkan benda.

Seperti menghubungkan benda dengan gambar uang sesuai harga benda tersebut. Atau menyusun daftar belanja melalui permainan.

6. Membangun kewirausahaan sejak dini melalui berbagai aktivitas yang menyenangkan seperti meronce gelang dari manik-manik untuk dijual.

Baca juga: Cerita Alumnus SMA Taruna Nusantara Raih Beasiswa Indonesia Maju

Demikian 6 cara mengajarkan literasi keuangan pada anak yang bisa dicoba orangtua di rumah maupun guru di sekolah.