KOMPAS.com - Kemampuan untuk berbicara lebih dari satu bahasa, atau yang dikenal sebagai bilingualisme, merupakan sebuah kemampuan yang dibutuhkan di era globalisasi ini.
Selain memungkinkan individu untuk berkomunikasi dengan beragam budaya dari negara yang berbeda, penelitian terbaru telah mengungkapkan bahwa penutur bilingual memiliki keunggulan dalam hal kemampuan mengingat informasi dengan lebih akurat dalam bahasa kedua mereka.
Baca juga: Penelitian: 84 Persen Followers Berniat Hidup Lebih Sehat karena Konten Positif Dokter
Menurut sebuah penelitian yang dirilis oleh Journal of Experimental Psychology 2022, orang-orang yang memiliki kemampuan bilingualisme memiliki lebih sedikit ingatan palsu atau jarang mengalami lupa.
Bahkan menurut peneliti, berpikir dalam bahasa asing secara tidak sadar akan mengaktifkan sistem penalaran yang membuat seseorang lebih berhati-hati dalam pengambilan keputusan.
“Saat Anda menggunakan bahasa kedua, hal itu mengaktifkan pola pikir untuk lebih berhati-hati dalam menilai dan mengambil keputusan,” kata Profesor David Gallo, yang memimpin Memory Research Lab di University of Chicago.
Penelitian ini dilakukan pada 120 penutur asli bahasa Mandarin yang juga menguasai bahasa Inggris sebagai bahasa keduanya.
Dalam eksperimen pertama yang menitikberatkan pada kata-kata dan memori, peneliti menemukan bahwa para peserta mampu mengenali ingatan palsu dengan lebih tepat ketika menggunakan bahasa asing.
Ingatan palsu terjadi ketika seseorang mengingat sesuatu yang sebenarnya belum pernah terjadi.
Baca juga: Praktisi: Siswa Juga Butuh Study Life Balance agar Belajar Optimal
Kemudian, pada eksperimen kedua, peserta diperintahkan untuk menonton sebuah video kejahatan tanpa suara dan mendengarkan audio peristiwa tersebut dalam bahasa Inggris. Lalu, mendengarkan audio bahasa Mandarin yang di dalamnya berisi beberapa ketidakbenaran.
Hasilnya tetap sama, eksperimen ini menunjukkan bahwa memproses informasi menggunakan bahasa asing menghilangkan ingatan palsu.
Selain manfaat tersebut, belajar bahasa asing juga memiliki manfaat lain. Mulai dari meningkatkan konsentrasi, meningkatkan kemampuan untuk multitasking, mengembangkan kemampuan mendengarkan lebih baik, bahkan bisa menurunkan resiko terkena demensia.
Baca juga: Studi: Mahasiswa Lebih Sulit Dapat Kerja bila Tak Kuasai Bahasa Asing
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbicara bahasa asing memiliki dampak besar dalam membantu individu memahami informasi yang diyakini dan kapan mereka dapat mempercayainya.
Ketika individu melakukan tindakan sehari-hari tanpa berpikir banyak, pandangannya tentang fakta mungkin berbeda dengan saat mereka benar-benar berpikir dan mempertimbangkan informasi secara cermat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.