KOMPAS.com - Inggris dan Amerika Serikat adalah dua destinasi populer bagi mahasiswa internasional yang ingin mengejar studi tinggi. Keduanya sama-sama menjadi favorit lantaran memiliki sejumlah kampus terbaik di dunia.
Walaupun begitu, keduanya juga memilih sejumlah perbedaan yang signifikan. Perbedaan ini juga dapat memengaruhi pengalaman dan persiapan yang harus ditempuh nantinya.
Baca juga: 5 Kota Terbaik di Amerika yang Bisa Dipilih Mahasiswa untuk Kuliah
Melansir Instagram lembaga kursus bahasa Inggris untuk study abroad Titik Nol English, Jumat (13/10/2023), terdapat 6 perbedaan studi di Inggris dan di Amerika. Berikut 6 perbedaannya.
Salah satu perbedaan paling mencolok adalah durasi studi. Di Inggris, program S-1 biasanya berlangsung selama tiga tahun, sementara di Amerika, gelar sarjana sering kali memakan waktu empat tahun.
Lalu, untuk jenjang S-2 di Inggris durasinya berlangsung selama 1 tahun. Sementara itu, di Amerika sendiri akan berlangsung selama 2 tahun.
Baca juga: 2 Beasiswa S2/S3 di Inggris, Uang Saku hingga Rp 36 Juta
Untuk jenjang S-3 di Inggris akan berkisar 3-4 tahun, sedangkan di Amerika akan berlangsung 5-7 tahun.
Di Amerika, ada fleksibilitas untuk mengambil mata kuliah dari berbagai bidang sebelum memilih jurusan utama. Kamu bisa memiliki waktu hingga akhir tahun kedua studi S-1 untuk menentukan jurusan atau program studi yang akan menjadi gelarmu.
Baca juga: Kisah Adib, Marbot Masjid yang Gapai Beasiswa Kuliah di Amerika
Berbeda dengan Amerika, di Inggris terdapat ketentuan untuk menentukan jurusan kuliah sejak awal semester. Dengan kata lain, mahasiswa harus langsung fokus pada jurusan yang dipilih tanpa mempelajari mata kuliah lain yang ada di luar jurusannya.
Proses penilaian juga berbeda di kedua negara. Di Inggris, penilaian diberikan pada ujian akhir dan tugas-tugas besar selama satu semester. Maka dari itu, diperlukan persiapan matang ketika ujian akhir akan datang, sebab penilaian ini menjadi sangat penting.
Sementara di Amerika, penilaian berbasis pada berbagai elemen termasuk esai, makalah, penelitian, dan presentasi. Tugas-tugas ini biasanya diberikan setiap minggu atau dua minggu sekali. Jadi, nilai akhir akan diambil berdasarkan kinerja dalam mengerjakan tugas-tugas itu.
Baca juga: 6 Negara yang Membuka Banyak Beasiswa bagi Pelajar Indonesia
Biaya pendidikan adalah faktor penting yang perlu dipertimbangkan. Di Amerika, siswa internasional membayar rata-rata 25.000-45.000 dollar Amerika atau setara dengan Rp 392 juta - Rp 706 juta per tahun untuk program S-1 di universitas negeri.
Di Inggris, biaya kuliah untuk siswa internasional rata-rata adalah 10.000-20.00 pound atau setara dengan Rp 191 juta - Rp 383 juta per tahunnya.
Berbagai kampus di Inggris menyediakan asrama bagi mahasiswa. Satu kamar tidurnya dapat diisi oleh satu orang mahasiswa. Sementara di Amerika, kampus di sana biasanya mengharuskan mahasiswanya untuk berbagi kamar tidur dengan orang lain.
Baca juga: Mau Kuliah di Inggris? Intip Kisaran Biaya Kuliah dan Biaya Hidup
Di Inggris mahasiswa internasional diberi kesempatan untuk bekerja paruh waktu selama 20 jam seminggu. Lalu, mereka juga diizinkan untuk bekerja penuh waktu selama masa liburan.
Berbeda dengan itu, di Amerika sendiri mahasiswa internasional hanya dapat bekerja di lingkungan kampus, seperti kafe atau toko buku milik universitas.
Baca juga: 10 Kampus Top di Inggris buat Daftar Beasiswa Chevening 2024
Nah, itu dia 6 perbedaan studi di Inggris dengan Amerika. Keduanya memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Setelah mengetahui perbedaannya, kamu lebih tertarik ke negara mana nih?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya