Resmi Jadi Anggota APQN, UIPM Punya Standar Akademik yang Sejajar dengan MQA Malaysia dan BAN PT Indonesia

KOMPAS.com - Perguruan tinggi asing berbasis online, Universal Institute of Professional Management (UIPM) resmi menjadi member the Asia Pacific Quality Network (APQN).

Dengan begitu, standar akademik yang dipakai sudah sejajar dengan Badan Akreditasi Negara Perguruan Tinggi (BAN PT) di Indonesia dan Malaysian Qualification Agency (MQA) di Malaysia, termasuk juga seluruh badan akreditasi pemerintah negara-negara di Asia Pasifik.

Sebagai informasi, APQN merupakan organisasi internasional dan berpengaruh pada tingkatan pendidikan tinggi di Asia Pasifik.

Organisasi tersebut juga menjadi wadah berkumpulnya Kementerian Pendidikan dari negara-negara di Asia Pasifik yang dikenal memiliki jaringan pendidikan tinggi berkualitas. Adapun BAN PT Indonesia dan MQA Malaysia sudah lebih dulu masuk sebagai anggota.

“UIPM merupakan salah satu lembaga pendidikan tInggi yang masuk dalam sistem PBB dan kini telah mendapat lisensi untuk mengadakan Model United Nations (MUN)—yakni kegiatan Simulasi Diplomat PBB yang digelar untuk mahasiswa. Posisinya pun sejajar dengan Kementerian Pendidikan Tinggi se-Asia Pasifik dalam keanggotaan di APQN,” ujar Presiden UIPM USA sekaligus Chairman of the United Nations Association USA (UNA/USA) Coachella Valley Founder’s Circle Princess Karen Cantrell dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (16/2/2024).

Adapun kelebihan dari UIPM lainnya, tambah dia, adalah menerapkan 100 persen pembelajaran jarak jauh dengan sistem yang dibangun secara modern.

“Jangkauannya juga secara global, yakni antarnegara di dunia. Tak ada kendala bagi UIPM menerapkan sistem pendidikan tersebut karena sistem pendidikan yang telah berkembang pesat,” paparnya.

Ia menjelaskan bahwa UIPM tidak sama dengan kampus lokal yang ada di negara-negara tertentu dan memiliki badan akreditasi sendiri. Ini alasannya, meski menjangkau banyak mahasiswa di beberapa negara, seperti Indonesia, Singapura, dan Malaysia, UIPM tidak masuk dalam akreditasi pendidikan negara bersangkutan.

UIPM juga tidak memiliki gedung kampus khusus. Sebab, pembelajaran yang dilakukan mahasiswa sudah 100 persen daring.

Aktif menjadi anggota organisasi pendidikan internasional

UIPM aktif menjadi anggota organisasi internasional, seperti UNECOSOC Special Consultative Status, dan United Nations Global Compact (UNGC).

Ia juga menjelaskan bahwa masuknya UIPM dalam anggota organisasi pendidikan yang terafiliasi PBB membuat perguruan tinggi tersebut memiliki peluang untuk berpartisipasi tiap ada agenda dari PBB.

“UIPM juga merupakan salah satu perguruan tinggi yang mendapat prioritas untuk mempromosikan acaranya di website khusus jadwal acara PBB. Ini dapat dilihat dalam agenda acara yang digelar PBB,” tambahnya. 

Sebagai informasi, UIPM diakreditasi secara internasional oleh Quality Assurance-Higher Education (QAHE). Ini merupakan lembaga akreditasi internasional independen, khusus online learning sekaligus sebagai mitra Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan Indonesia (LAMDIK). Saat ini, UIPM menggunakan standard European Distance E-Learning Network (EDEN).

“UIPM bersama dengan universitas peringkat teratas dunia, seperti Harvard University, Massachusetts Institute of Technology (MIT), Stanford University, Cambridge University, dan banyak universitas lainnya terdaftar di The United Nations University World Institute for Development Economics Research (UNU-WIDER) sebagai institusi pendidikan tinggi yang berkualitas,” paparnya.

Di samping itu, UIPM dan universitas di dunia telah terdaftar di The Higher Education Sustainability Initiative (HESI), yakni bagian dari the UN Department of Economic and Social Affairs (UN DESA) and the Sulitest Association.

Maka tidaklah heran pada 18 Juli 2023 di Markas Besar PBB di New York, UIPM diundang secara resmi dalam acara High Level Political Forum (HLPF) yang dihadiri oleh seluruh menteri dari Asia Pasifik, salah satunya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Bappenas RI) Suharso Monoarfa.