Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen UM Surabaya Beri 7 Tips agar Caleg Tidak Stres Pasca-Pemilu 2024

Kompas.com - 29/02/2024, 09:20 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Mahar Prastiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sesuai jadwal yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum atau KPU, rekapitulasi hasil perhitungan suara dimulai pada 15 Februari 2024 dan berakhir pada 20 Maret 2024.

Setelah itu, akan diumumkan hasil Pilihan Legislatif atau Pileg bagi calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Meski Pemilu sudah usai pada Februari lalu, seorang caleg harus menghadapi tantangan baru, yaitu mengelola tekanan dan stres pasca-pemilu.

Kekalahan saat Pemilu bisa membuat siapapun stres. Karena itu seorang caleg yang gagal di Pemilu harus pintar mengelola stres. Karena selama kampanye, para caleg telah menggelontorkan uang yang tidak sedikit. Jika sampai gagal, tentu hal tersebut akan memengaruhi kesehatan mentalnya,

Baca juga: Dosen UM Surabaya Sebut Stres Bisa Picu Diabetes

Tips cegah stres bagi caleg yang gagal dalam Pemilu 2024

Marini, selaku dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) menyebut kekalahan dalam pemilu bisa menjadi pengalaman yang sangat mengecewakan dan stres bagi calon legislatif.

Namun, dengan persiapan dan strategi yang tepat, mereka dapat mengelola dan bahkan meminimalkan stres tersebut.

Ia membeberkan beberapa cara efektif untuk calon legislatif yang mengalami kekalahan agar dapat mempersiapkan diri dan mengurangi stres.

Pertama, penerimaan. Mengakui perasaan sedih, marah, atau frustrasi adalah normal dan merupakan bagian dari proses pemulihan. Penerimaan membantu dalam melepaskan perlawanan internal dan membuka jalan menuju pemulihan.

"Penerimaan akan kekalahan memungkinkan calon legislatif untuk menghadapi hasil pemilu dengan ketenangan dan martabat, menjaga integritas pribadi dan komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi," ujar Marini dilansir dari laman UM Surabaya, Kamis (29/2/2024).

Kedua berpikir positif, sering kali, kekalahan membuat seseorang terjebak dalam narasi negatif tentang diri sendiri. Mengubah narasi internal ini dengan mengingatkan diri sendiri tentang keberhasilan, kekuatan, dan kemampuan dapat membantu membangun kembali kepercayaan diri dan perspektif positif terhadap masa depan.

Baca juga: Mengapa Gen Z dan Milenial Suka Healing? Pakar Beri Penjelasan

Ketiga, fokus masa depan. Fokus pada apa yang dapat dikontrol dan mengambil langkah-langkah konstruktif menuju tujuan baru. Menetapkan tujuan kecil dan realistis dapat memberikan rasa pencapaian dan membantu membangun kembali momentum.

Keempat, menjaga kesehatan fisik. Melakukan olahraga, menjaga pola makan yang sehat, dan tidur yang cukup penting untuk menjaga kesehatan fisik. Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau teknik pernapasan dapat sangat membantu dalam mengelola stres.

Kelima, mindfulness dan meditasi. Mindfulness dan meditasi dapat membantu menenangkan pikiran, mengurangi stres, dan meningkatkan kesadaran saat ini. Teknik ini membantu mengurangi perenungan negatif dan kecemasan tentang masa depan.

Keenam melakukan teknik relaksasi. Menggunakan teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, yoga, atau relaksasi otot progresif dapat membantu mengurangi ketegangan fisik dan emosional.

Ketujuh konseling atau terapi. Bekerja dengan seorang psikolog atau terapis dapat memberikan dukungan profesional untuk mengelola emosi dan membangun strategi coping yang sehat.

Terapi dapat membantu mengatasi perasaan kegagalan dan membangun kembali identitas positif.

"Terakhir, menjalani hobi. Melibatkan diri dalam kegiatan yang menyenangkan dan memuaskan secara pribadi dapat memberikan jeda yang diperlukan dari tekanan politik dan memberikan kebahagiaan serta kepuasan," pungkas Marini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com