Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peminat SMK Seni Masih Sepi...

Kompas.com - 07/09/2009, 09:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Peminat pendidikan kejuruan bidang keahlian seni budaya dan kerajinan tradisional masih terbatas. Umumnya, siswa yang memilih untuk mendalami bidang tersebut berasal dari keluarga yang memang mencintai seni budaya tradisional.

Beberapa kepala sekolah menengah kejuruan (SMK) yang dihubungi, Sabtu (5/9), mengatakan bahwa siswa yang berminat mendaftar ke SMK seni ada kecenderungan naik dalam dua tahun terakhir. Namun, peminatnya masih terbatas pada anak-anak keluarga seniman tradisional.

Di SMK Negeri 1 Kasihan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, misalnya, sekitar 60 persen murid dari Jurusan Pedalangan ataupun Karawitan merupakan anak atau cucu dalang atau seniman karawitan.

"Dari kalangan umum memang ada, tetapi belum sebanyak yang berasal dari keluarga seniman," kata Kepala SMK Negeri 1 Kasihan, Bantul, Sunardi.

Di SMK Negeri 10 Bandung, Jawa Barat, sebagian besar siswanya juga berasal dari keluarga seniman. "Keluarga lain kemungkinan masih ragu, pendidikan seni bisa menjamin masa depan anak-anak mereka secara finansial," kata I Nengah Maja, Wakil Kepala SMKN 10 Bandung.

Pihak sekolah, lanjut Nengah, selalu berusaha meyakinkan siswa-siswanya bahwa pendidikan seni tradisional bisa menjamin masa depan mereka, asalkan kreatif.  Ekonomi kreatif pun sedang menjadi tren dunia sekarang ini.

Di SMK Negeri 5 Kota Yogyakarta, siswa yang berminat menekuni jurusan seni dan budaya tradisional, seperti Kriya Kayu, Logam, dan Desain Tekstil, lebih rendah dibandingkan dengan peminat jurusan lain. "Tahun ini jumlah peminat tertinggi di jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV), diikuti Animasi," kata Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMK Negeri 5 Kota Yogyakarta Suyono.

Dua visi
Menurut Nengah, di tengah derasnya era globalisasi yang mengagung-agungkan modernitas, kebudayaan lokal yang menjadi ciri khas suatu daerah dan bangsa mesti dipertahankan. Pendidikan menengah kejuruan bidang seni punya dua visi, yakni untuk pelestarian budaya bangsa dan membekali siswa agar mampu menjadikannya sebagai mata pencarian.

Direktur Pembinaan SMK Departemen Pendidikan Nasional Joko Sutrisno menjelaskan bahwa pendidikan kejuruan bidang seni dan kriya yang berciri khas budaya Indonesia diharapkan bisa menjadi salah satu pendukung tumbuhnya industri kreatif di Tanah Air.

"Permintaan pasar kerja terhadap lulusan SMK bidang keahlian logam dan ukiran, misalnya, cukup tinggi. Kenyataan ini sangat baik dari segi pelestarian kerajinan-kerajinan khas Nusantara," kata Joko.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com