Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beswan Djarum, Meraih Dedikasi Insan-insan Berpotensi

Kompas.com - 29/09/2009, 12:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberi beasiswa sebaiknya tidak berperan hanya untuk mencapai prestasi akademik yang tinggi semata kepada para penerimanya.

Lebih dari itu, harus dapat memberikan pendidikan yang turut membuka peluang mengembangkan diri di bidangnya masing-masing. Karena ribuan, bahkan jutaan orang Indonesia, tentu masih berharap bisa memeroleh beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya.

Maka, jika hanya terfokus pada prestasi akademik, hal itu rasanya hanya "pemberian" yang sia-sia. Tak kurang, pemberi beasiswa harus bisa menghasilkan insan-insan potensial. Merekalah yang kelak menjadi awal lahirnya cendekiawan-cendekiawan baru yang arif menyikapi berbagai perubahan di sekitarnya.

Untuk itulah, proses pembelajaran yang diberikan oleh si pemberi beasiswa harus bisa mengarahkan para generasi muda pada pembelajaran yang inovatif, yang bisa memunculkan ide-ide baru sebagai respon atas perubahan lingkungan sekitar.

Proses pembelajaran yang diberikan melalui program Djarum Bakti Pendidikan, misalnya. Hasil dari segenap aspek pembelajaran yang diberikan melalui program ini berhasil dibuktikan lewat dedikasi para penerima Beasiswa Djarum atau biasa disebut Beswan Djarum yang berkiprah di bidang pendidikan dan sosial.

Mohtarom, contohnya, seorang Beswan Djarum yang telah menamatkan pendidikan pascasarjana. Mohtarom mengaku, menjadi Beswan tidak semata memberi peningkatan pada pencapaian prestasi akademik. Baginya, beasiswa tersebut juga memberinya kesempatan berkontribusi pada masyarakat sekitar.

Membuktikan ucapannya itu, Mohtarom membentuk Lembaga Pendidikan Profesi Guru (LPPG). Bersama lembaga yang dibidaninya itu, dirinya bergabung dalam kegiatan Djarum Peduli Madrasah (DPM) di Kudus untuk berupaya meningkatkan profesionalisme guru-guru madrasah.

Selain itu, dia juga merintis pembangunan kebun penghijauan berbasis sekolah. Upayanya tersebut kini telah diimplementasikan di sembilan kecamatan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Pembelajaran Kreatif

Selain inovasi, pembelajaran kreatif juga sangat penting ditekankan. Karena dengan hal itulah penerima beasiswa bisa mengembangkan kegiatan yang tidak hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri, melainkan juga untuk orang lain.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau