Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) saat ini sedang mempersiapkan pendidikan berbasis karakter secara holistis. Internalisasi nilai dalam Gerakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa Melalui Kebudayaan menjadi salah satu program prioritas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
Pendidikan berbasis karakter sejak 2010 lalu telah diterapkan di sekolah, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga perguruan tinggi. Penggabungan bidang Kebudayaan dan Pendidikan diharapkan akan memperkuat penerapan pendidikan berbasis karakter tersebut.
Sebagai tindak lanjut dan konsistensi pelaksanaan gerakan nasional itu, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemdikbud telah melakukan berbagai kegiatan pada tahun 2012 ini. Kegiatan itu, antara lain persemaian nilai, sosialisasi dan kampanye di berbagai media massa, internalisasi nilai ke berbagai target audience, monitoring, dan evaluasi.
"Permasalahan karakter sangat kompleks. Selama ini pendidikan karakter tampak kurang termanifestasikan dengan baik dalam kehidupan bangsa," ujar Wamendikbud bidang Kebudayaan, Wiendu Nuryanti, dalam jumpa pers bersama Wamendikbud bidang Pendidikan, Musliar Kasim, di Gedung A Kemdikbud, Kamis (27/9/2013) lalu.
Musliar Kasim menambahkan, sejak awal perancangan pendidikan karakter, sekolah menjadi sasaran utama, karena ada siswa dan guru di sana.
"Ada nilai dan karakter baik yang ingin disosialisasikan di sekolah. Nilai-nilai itu bersifat universal, seperti jujur, disiplin, dan kerja keras," katanya.
Wiendu menyatakan, Gerakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa Melalui Kebudayaan tidak hanya diterapkan di lingkungan sekolah, melainkan juga akan dilakukan di luar lingkungan sekolah dengan cara merangkul komunitas budaya dan tokoh masyarakat. Komunitas budaya dan tokoh masyarakat dinilai memiliki komitmen terhadap nilai-nilai positif, seperti cinta tanah air, kesetiakawanan sosial, anti korupsi, serta menjunjung etika dalam berpolitik.
Selain itu, Direktorat Internalisasi Budaya dan Diplomasi Budaya Ditjen Pendidikan Kemdikbud melaksanakan tiga kegiatan utama yang akan dilakukan dalam Gerakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa Melalui Kebudayaan. Pertama, penanaman nilai budaya di lingkungan sekolah. Kegiatan ini akan memberikan bekal kepada para kepala sekolah dan guru SMP di sepuluh provinsi, yaitu Aceh, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Maluku, NTB, dan Sulawesi Selatan.
Kegiatan kedua adalah Pembangunan Karakter Bangsa Komunitas dan Budaya. Kegiatan ini menekankan pada nilai-nilai kepedulian dan kesadaran untuk bertanggung jawab terhadap budaya melalui kerja sama dengan komunitas budaya. Untuk tahap pertama, dilakukan di lima provinsi, yaitu Sumatera Utara, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, dan NTT.
Adapun kegiatan ketiga adalah Gerakan Bersih Desa Budaya. Kegiatan ini difokuskan pada desa-desa yang masih menjalankan tradisi dan mampu menopang komunitas lokal. Tahapan pertama dilakukan di enam wilayah, yaitu Laweyan, Lasem, Setu Babakan, Sasirangan, Pandesikek, dan Cuci Nagari Maluku. (DESLIANA MAULIPAKSI)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.