Implementasi Kurikulum 2013 Menjadi Komitmen Bersama

Kompas.com - 07/03/2014, 18:29 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penerapan Kurikulum 2013 di tahun ini diharapkan menjadi komitmen bersama para pemangku kepentingan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemedikbud).
Demikian salah satu butir rekomendasi Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2014 yang berakhir Jumat (7/3/2014) di Jakarta.

"Ada dua hal pokok menjadi perhatian dalam pembangunan pendidikan dan kebudayaan, yaitu akses dan kualitas. Akses berkait dengan ketersediaan dan keterjangkauan, sedang kualitas berkait dengan guru, kurikulum, dan sarana," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, pada jumpa pers seusai acara penutupan RNPK.

Guru dan kurikulum itu, jelas Nuh, tak bisa dipisahkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Nuh mengatakan, keduanya penting dan harus dilakukan secara simultan.

"Dalam momentum implementasi Kurikulum 2013 inilah dilakukan penataan sekaligus tentang peningkatan kapasitas dan profesionalitas guru, yang diharapkan bisa meningkatkan kinerja. Untuk itu, disiapkan pengukuran kinerja guru," katanya.

Kinerja guru itulah, lanjut Menikbud, akan digunakan untuk peningkatan karir dan kesejahteraan guru. Pelatihan guru yang dirancang akan menjadi pelatihan berkelanjutan.

"Itulah segi tiga utuh tentang guru, yaitu kapasitas-profesionalitas, kinerja, serta karir-kesejahteraan. Guru harus dilatih, dan gurulah kunci keberhasilan implementasi kurikulum,” katanya.

Mengutip pernyataan Wakil Presiden Boediono pada pembukaan RNPK, Nuh mengatakan, kurikulum adalah salah satu aspek untuk meningkatkan mutu pendidikan. Karena itu dibutuhkan komitmen untuk mengimplementasikannya. Terkait kesiapan guru itulah, Mendikbud mengatakan, menjadi syarat mutlak sebelum mengimplementasikan kurikulum, guru harus dilatih.

"Jangan dilihat waktunya yang hanya 52 jam. Itu pelatihan terstruktur. Pelatihan yang dikembangkan adalah pelatihan yang berkelanjutan. Setelah dilakukan pelatihan selama 52 jam akan dilanjutkan dengan pendampingan dan pelatihan-pelatihan berikutnya," ujar Nuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Terkini Lainnya

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau