Kurang Satu Bulan, Soal UN Sudah Rampung 70 Persen

Kompas.com - 14/03/2014, 09:27 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ujian Nasional (UN) akan berlangsung tak kurang dari satu bulan ke depan. Plt Kepala Puspendik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nizam mengatakan, sampai hari ini telah ada percetakan yang menyelesaikan 70 persen naskah UN.

"Monitoring saya terakhir sampai tadi pagi. Untuk UN SMA rata-rata sudah di atas 70 persen. Beberapa malah sudah ada yang siap dikirim. Tapi, sesuai jadwalnya, jangan sampai ada yang terlalu awal dikirim," kata Nizam di kantor Kemendikbud, Kamis (13/3/2014) siang.

Hal itu, menurut Nizam, merupakan antisipasi yang dilakukan untuk mencegah terlambatnya naskah UN. Masa pencetakan naskah tahun ini pun berbeda dibandingkan tahun lalu. Nizam menuturkan, tahun lalu naskah UN baru dikirim pada pertengahan Maret.

"Kali ini lebih awal, yakni akhir Februari telah diserahkan ke percetakan," ujarnya.

Adapun bila sampai waktu yang ditentukan terjadi keterlambatan, lanjut Nizam, akan berlaku sanksi bagi pihak percetakan. Nizam mengatakan, akan ada sanksi berat hingga ringan.

Namun, Kemendikbud akan menyelidiki lebih lanjut hal itu. Jika keterlambatan terjadi akibat faktor kesengajaan, kecurangan, atau malah membocorkan soal ujian, hal itu tergolong tindak kriminal.

"Bisa saja percetakan tersebut dipidanakan ke polisi," ujarnya.

Namun, lanjut dia, jika keterlambatan terkait hal-hal teknis yang tergolong kesalahan ringan, maka percetakan bisa diberi peringatan.

"Atau, bisa juga misalnya, pembayaran dikurangi karena percetakan tidak berhasil mencetak soal secara tepat pada waktunya," jelas Nizam.

Selain sanksi untuk pihak percetakan, sanksi tersebut juga berlaku bagi pihak-pihak yang terkait dengan kelancaran UN, misanya pengawas ujian, guru, pihak sekolah, dan siswa. Bila terbukti di antara mereka melakukan kecurangan dalam menjalankan UN, pemerintah pusat sebagai pengawas UN tak segan mengambil tindakan.

Nizam mengatakan, ada baiknya dalam mengerjakan soal nanti, anak-anak percaya diri dengan kemampuan mereka. Siswa tidak perlu bergantung untuk mendapatkan jawaban dari rekannya.

"Anak-anak enggak perlu berpikir untuk mencontek. Berpikir saja, mereka itu belajar untuk kepentingan mereka sendiri. Percaya diri dan berdoa sehingga mereka bekerja itu dengan mantap," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Edu
Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Edu
Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus  dan AAU

Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus dan AAU

Edu
BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

Edu
Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Edu
“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

Edu
Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Edu
Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

Edu
Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Edu
Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Edu
Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Edu
Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Edu
Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Edu
Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Edu
Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau