Timses: Jokowi-JK Evaluasi UN dengan Dengar Aspirasi Berbagai Pihak

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP PDI Perjuangan Maruarar Surait mengatakan, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla memang ingin melakukan evaluasi sistem ujian nasional bila terpilih pada pilpres 9 Juli nanti. Menurut Maruarar, evaluasi itu akan dilakukan dengan terlebih dulu mendengar aspirasi dari berbagai kalangan.

"Tadi Pak JK ditanya soal penyelengaraan UN. Kita (Jokowi-JK) memang akan evaluasi, enggak masalah kan kita ingin evaluasi, pastinya akan dengar aspirasi dari berbagai pihak," kata Maruarar, seusai debat cawapres tentang tema "Pembangunan Sumber Daya dan iptek" di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Minggu (29/6/2014) malam.

Maruarar menganggap evaluasi terhadap suatu program pemerintah termasuk UN adalah suatu hal yang wajar. Sama halnya seperti keinginan Jokowi-JK mengevaluasi kebijakan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dalam bidang ekonomi.

"Saya akui di masa SBY pertumbuhan ekonomi kita sudah cukup bagus, tapi juga tidak ada salahnya kan kalau kita ingin perbaiki lagi agar kesenjangan tak lagi signifikan," ucapnya.

Sebelumnya pada debat cawapres, JK sempat ditanya oleh kubu lawannya, Hatta Rajasa, soal visi dan misi Jokowi-JK yang tidak lagi memperhitungkan UN, atau akan menghapusnya. JK membantah bakal menghapus UN.

Ia mengatakan, dalam visi misi tertulis bahwa pihaknya akan mengevaluasi sistem pendidikan, termasuk kurikulum dan UN. (baca: Ditanya Hatta soal UN, JK Sebut Belum Tentu Dihapus)