20 Staf PPATK "Berguru" ke Belanda

Kompas.com - 31/10/2014, 14:31 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 20 staf Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) meraih beasiswa StuNed (Studeren in Nederland) atau Studi di Belanda untuk mengikuti tailor-made training 'Risk Management for Anti-Money Laundering' di Maastricht School of Management (MSM), Maastricht, Belanda. Pelatihan dilaksanakan 10- 21 November 2014 mendatang.

Kepala Biro Sumberdaya Manusia, Organisasi dan Tata Laksana PPATK, Akhyar Effendi, mengatakan tujuan pelatihan tersebut untuk meningkatkan kemampuan staf PPATK dalam penerapan sistem manajemen risiko yang dirancang khusus untuk membantu pencegahan tindak pidana pencucian uang.

"Termasuk untuk penyusunan strategi dan prosedur operasional standarnya," ujar Effendi di Jakarta, Kamis (30/10/2014).

"Training ini termasuk langka, karena kami dilibatkan dalam penyusunan program dan seleksi peserta, dengan berdiskusi langsung bersama staf MSM yang datang ke Jakarta. Para peserta juga akan menerapkan hasil pelatihan untuk menyelesaikan permasalahan yang kami hadapi dalam bidang manajemen risiko dan masih dibimbing oleh pelatih MSM," tambahnya.

Sementara itu, menurut Direktur Nuffic Neso Indonesia, Mervin Bakker, beasiswa tailor-made training StuNed merupakan beasiswa untuk pelatihan yang dirancang khusus untuk kebutuhan PPATK. Kebutuhan itu bisa difasilitasi oleh beberapa perguruan tinggi Belanda, terutama untuk bidang hukum dan keuangan, baik di tingkat pemerintahan, swasta, maupun universitasnya. Baca: Awas... Belanda Incar Calon-calon "Presiden" Indonesia!.

"MSM sendiri merupakan salah satu sekolah di Belanda yang perkembangannya termasuk pesat. Keahlian mereka di bidang ekonomi, perbankan serta sistem keuangan tidak perlu diragukan, termasuk penanganan fraud, korupsi dan manajemen risiko," ujar Mervin.

Mervin menuturkan, metoda pelatihan tersebut akan menekankan lebih banyak praktek ketimbang teori. Meskipun MSM merupakan penyelenggara utama pelatihan, tapi dalam pelaksanaan pelatihannya mereka akan bekerjasama dengan The National Academy for Finance and Economics serta University of Amsterdam.

Selama dua minggu di Belanda, lanjut Mervin, para peserta pelatihan itu juga akan mengunjungi beberapa lembaga terkait, seperti European Court of Audit di Luxembourg, Financial Intelligence Unit di kota Zoetermeer, Bank Pusat Belanda di Amsterdam, serta Kementerian Keuangan dan Kehakiman Belanda di kota Den Haag. 

"Untuk menggali pengalaman mereka dalam menerapkan manajemen risiko pencegahan tindak pidana pencucian uang," kata Mervin.

Baca: Khusus yang "Berani", Pendaftaran Beasiswa StuNed Sudah Dibuka!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau