Untuk Masa Depan Anda Saja "Copy Paste", Apalagi untuk Negara?

Kompas.com - 06/03/2015, 05:21 WIB
Latief

Penulis

ROTTERDAM, KOMPAS.com - Mengapa pemberi beasiswa perlu mengganggap Anda sebagai kandidat terbaik dan pantas menerima beasiswa yang digelontorkannya? Ternyata, banyak pelamar beasiswa failed atau gagal meraih beasiswa dan bermimpi bisa studi ke luar negeri hanya lantaran tak bisa membuat jawaban baik atau pantas untuk pertanyaan tersebut pada lembar motivation letter (surat motivasi) yang dibuatnya.

Koordinator Beasiswa Nuffic Neso Indonesia, Indy Hardono, kepada KOMPAS.com, Rabu (4/3/2015), mengatakan rendahnya budaya menulis para pelajar Indonesia sebetulnya cukup mempengaruhi hal tersebut. Anak-anak Indonesia tidak terbiasa mengungkapkan pendapatnya dalam bentuk tulisan, termasuk untuk mengungkapkan motivasinya sendiri meraih beasiswa.

"Misalnya, si A ingin kuliah S-2 di Belanda agar karirnya menjadi lebih baik. Hanya itu yang ditulis di surat motivasinya. Lalu, kalau karirnya naik, memang urusan siapa. Egois sekali. Lain hal kalau dia ceritakan, misalnya, punya passion di bidang pendidikan dan ingin memajukan pendidikan di Indonesia secara spesifik," ujar Indy usai bertemu para mahasiswa Indonesia di Erasmus University, Rotterdam.

Indy mengatakan, banyak pelamar gagal karena tak bisa memberikan gambaran tentang relevansi antara program studi yang diambil dan yang ingin dilakukannya setelah lulus kuliah dengan beasiswa. Bahkan, yang melakukan tindakan plagiat atau istilah "copy paste" dari surat motivasi milik orang lain juga ada.

"Saya pikir, untuk masa depan hidupnya saja sudah copy paste, bagaimana untuk keluarganya, untuk bangsanya. Miris sekali," ujar Indy.

Tak heran, lanjut dia, banyak sarjana menjadi penganggur (educated unemployment) karena umumnya mereka tidak memahami untuk apa studinya kelak. Tidak ada motivasi apapun ketika si sarjana itu menjalani program studi pilihannya.

"Apakah mereka sudah berpikir sepuluh tahun kelak mau jadi apa, kan tidak. Mereka punya nilai sangat baik, sertifikat IELTS (International English Language Testing System) atau TOEFL-nya bagus, tapi tidak tahu mau jadi apa. Tak punya motivasi," kata Indy.

M Latief/KOMPAS.com Koordinator Beasiswa Nuffic Neso Indonesia, Indy Hardono, saat bertemu tim Erasmus University, Rabu (4/3/2015),
Meningkatkan "penampilan

Sebetulnya, pentingkah surat motivasi (Motivation Letter) itu? Apa sulitnya untuk membuat surat untuk mengungkapkan motivasi diri?

Marlindah J. S.A, alumnus Belanda dari Universitas Utrecht, dalam presentasinya 'Bagaimana Menulis Surat Motivasi yang Baik' di Holland Scholarship Day 2015 di Erasmus Huis Jakarta, mengatakan bahwa surat motivasi atau biasa disebut dengan Statement of Purpose merupakan surat pernyataan pribadi yang mengungkapkan mengenai diri kita sebenarnya.

"Di situ kita tuliskan apa saja yang telah mempengaruhi perjalanan karir kita, professional interest kita, apa rencana berikutnya baik pada saat menulis Statement of Purpose tersebut, dan setelah menyelesaikan studi kita di perguruan tinggi yang akan kita tuju," ujar Marlindah.

Marlindah mengatakan, surat motivasi harus bisa memberikan gambaran mengenai latar belakang dan "goals" yang dapat memengaruhi lamaran agar dapat diterima di perguruan tinggi tujuan si pelamar.

Pertanyaannya, sedemikian pentingnya surat motivasi perlu diperhatikan calon pelamar beasiswa?

Tentu saja. Menurut Marlindah, sebuah surat motivasi yang baik akan meningkatkan kesempatan si pelamar untuk dapat diterima di perguruan tinggi atau universitas yang akan dia tuju. Surat ini juga akan membantu si pelamar meningkatkan "penampilan" keseluruhan dari aplikasinya ke perguruan tinggi tersebut.

"Yang pasti, sangat membantu kita sebagai si pelamar untuk membuat aplikasi kita menjadi strong application, sebagai kandidat kuat. Andalah yang pantas mendapatkan beasiswa itu, bukan orang lain," ujarnya.

Baca juga: Perlu Belajar dari Belanda, Negara yang "Tak Ada Apa-apanya"?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Peserta yang Dicatut Fotonya oleh Joki di UTBK 2025 Tidak Didiskualifikasi

Peserta yang Dicatut Fotonya oleh Joki di UTBK 2025 Tidak Didiskualifikasi

Edu
Peserta yang Pilih Kedokteran Terbanyak Gunakan Joki di UTBK SNBT 2025

Peserta yang Pilih Kedokteran Terbanyak Gunakan Joki di UTBK SNBT 2025

Edu
PTN Buka Peluang untuk Mengecek Mahasiswa yang Gunakan Joki UTBK SNBT

PTN Buka Peluang untuk Mengecek Mahasiswa yang Gunakan Joki UTBK SNBT

Edu
Diklaim Ada 1.800 Peserta, Kompetisi Puisi Mandarin Berbasis AI Selesai Digelar

Diklaim Ada 1.800 Peserta, Kompetisi Puisi Mandarin Berbasis AI Selesai Digelar

Edu
Salah Tampilkan Foto Peserta UTBK Gunakan Joki, Panitia SNPMB: Kami Mohon Maaf

Salah Tampilkan Foto Peserta UTBK Gunakan Joki, Panitia SNPMB: Kami Mohon Maaf

Edu
Materi Literasi Bahasa Indonesia Dikeluhkan Peserta UTBK SNBT 2025, Ini Penjelasan Panitia SNPMB

Materi Literasi Bahasa Indonesia Dikeluhkan Peserta UTBK SNBT 2025, Ini Penjelasan Panitia SNPMB

Edu
Biaya Kuliah di UPH 2025/2026, Jurusan Kedokteran sampai Lulus Capai Rp 920 juta

Biaya Kuliah di UPH 2025/2026, Jurusan Kedokteran sampai Lulus Capai Rp 920 juta

Edu
Survei KPK: Banyak Guru-Dosen Indonesia yang Terlambat hingga Bolos

Survei KPK: Banyak Guru-Dosen Indonesia yang Terlambat hingga Bolos

Edu
Dugaan Kecurangan di 13 Pusat UTBK SNBT 2025, Ada 50 Peserta 10 Joki

Dugaan Kecurangan di 13 Pusat UTBK SNBT 2025, Ada 50 Peserta 10 Joki

Edu
Panitia SNPMB: Kami Pastikan Soal UTBK SNBT 2025 Tidak Mungkin Bocor

Panitia SNPMB: Kami Pastikan Soal UTBK SNBT 2025 Tidak Mungkin Bocor

Edu
Soal Kelanjutan Kampus Merdeka, MSIB hingga IISMA, Kemendikti: Berjalan, tapi...

Soal Kelanjutan Kampus Merdeka, MSIB hingga IISMA, Kemendikti: Berjalan, tapi...

Edu
Rektor UP Dicopot, Penjabat Sementara Akan Dilantik Besok

Rektor UP Dicopot, Penjabat Sementara Akan Dilantik Besok

Edu
Pro-Kontra Penyelenggaraan Wisuda, Boleh Selama Tak Berlebihan

Pro-Kontra Penyelenggaraan Wisuda, Boleh Selama Tak Berlebihan

Edu
Mengapa Siswa Suka Menyontek? Mendikdasmen Mu'ti Ungkap Penyebabnya

Mengapa Siswa Suka Menyontek? Mendikdasmen Mu'ti Ungkap Penyebabnya

Edu
Rektor UP Dicopot, Kampus Tuding Keterlibatan Oknum Yayasan dan Jajaran Internal

Rektor UP Dicopot, Kampus Tuding Keterlibatan Oknum Yayasan dan Jajaran Internal

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau