KOMPAS.com – Dalam satu dekade terakhir, sekitar 5.000 pelajar dalam negeri mendapat beasiswa Australia Awards Scholarship in Indonesia (AAI) untuk kuliah ke Negeri Kanguru. Beasiswa ini menawarkan program S-2 dan S-3. Tertarik?
Tapi, jauh sebelum melamar beasiswa tersebut, ada baiknya Anda gali informasi lebih dalam tentang AAI. Jangan sampai salah mengambil langkah!
Tujuan AAI adalah untuk memberi pengetahuan baru, skil, juga memupuk sikap positif pelajar Indonesia. Setelah lulus, mereka diharapkan mampu menggunakan keahlian di bidang masing-masing untuk berkontribusi kepada masyarakat sebangsa.
Sebenarnya, besiswa tersebut terbuka bagi masyarakat umum. Namun, memang, kandidat dengan latar belakang tertentu cenderung memiliki kesempatan lebih tinggi, misalnya pelamar berasal dari daerah fokus AAI di Indonesia.
Beberapa daerah yang dianggap AAI lebih memerlukan sumber daya manusia berkualitas jadi fokus utama, yaitu Aceh, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Papua. Berdasarkan situs resmi AAI, 70 persen beasiswa akan diberikan kepada pelamar dari daerah tersebut.
Lembaga yang memiliki kerja sama dengan pemerintah biasanya berkesempatan pula mendapat beasiswa. Meski demikian, bukan berarti pelamar dari daerah lain tak punya kesempatan. Ingat, AAI juga membuka kategori untuk pelamar umum.
Syarat dan pembiayaan
Durasi maksimal pembiayaan kuliah S-2 adalah dua tahun. Mengambil lebih dari satu studi atau penelitian pun tak mengapa asal diperbolehkan perguruan tinggi tujuan dan perkuliahan tetap rampung dalam dua tahun.
Sementara itu, jenjang S-3 maksimal selesai dalam empat tahun. Namun, jenjang ini dikhususkan untuk staf perguruan tinggi, institusi riset, atau lembaga pemerintah. Kalau bisa, pelamar sudah mengantongi letter of support dari perguruan tinggi tujuan.
Sebaliknya, jika menggunakan internet-based TOEFL, pelamar harus mencapai skor 92 atau lebih dengan nilai paling rendah 21 untuk semua subtes. Perlu digarisbawahi, TOEFL preparation test tidak bisa digunakan.
Kemampuan bahasa memang jadi perhatian utama AAI. Bahkan, AAI akan membiayai kursus English for Academic Purpose sebelum penerima beasiswa berangkat ke Australia. Hal ini untuk menjamin perkuliahan tak terkendala masalah bahasa.
Selain kursus, pemeriksaan kesehatan untuk pengajuan visa pelajar turut dibiayai AAI. Visa, tiket pesawat, dan asuransi kesehatan tak perlu dirisaukan penerima beasiswa.
Bagaimana dengan biaya hidup selama menempuh perkuliahan di Australia? Penerima beasiswa berhak menerima 82,2 dollar Australia per hari atau sekitar Rp 800.000 dalam kurs terkini. Ini belum termasuk untuk membeli kebutuhan kuliah, misalnya membeli buku.
Jangan khawatir penerima beasiswa masih terbentur biaya untuk menyelesaikan kuliah. AAI bisa menambah dana sekitar 500 dollar Australia per enam bulan atau setara Rp 5 juta dalam kurs sekarang. Menarik bukan?
Jika membutuhkan informasi lebih lanjut tentang beasiswa, Anda bisa menjelajahi Visual Interaktif Kompas (VIK) "Berburu Beasiswa" atau mengecek artikel lain dalam liputan khusus "Pilah-Pilih Kuliah". Selamat mencoba!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.