PENDIDIKAN

Tengoklah, Anak-anak Papua Menagih Masa Depannya...

Kompas.com - 25/11/2016, 15:15 WIB

KOMPAS.com - Di tengah riuhnya pertarungan A3 (Anies, Ahok, dan Agus) untuk "DKI 1", ada juga yang gelisah memperjuangkan hak minimal mereka untuk dapat mengeyam pendidikan di tempat lain. Ada beberapa anak muda yang masih gelisah mempertanyakan kapan mimpinya akan terwujud nyata?

Itu memang soal mimpi. Ya, mimpi menjadi bahasan menarik bagi mereka yang mulai kehilangan harapan, bahkan bagi mereka yang telah menghabiskan jatah gagal.

Ketika di tubuh seseorang tidak lagi ada mimpi, ia tidak akan pernah tumbuh dan berbenah lebih baik. Jika kamu punya mimpi, maka segerakanlah. Jangan tunda untuk diwujudkan. Sebab, jika kamu tidak mengejar mimpimu, orang lain akan membayarmu untuk mengejar mimpi mereka.

Aku tak bisa berkata pada matahari, tolong tambahkan sinarmu. Pun, aku tak bisa meminta  pada hujan untuk mengurangi bulirnya, rintiknya, hingga aku bisa berlindung dari basahnya. Semua punya porsinya masing-masing.

Begitu pula hidupku, perjalananku, mimpiku, dan kenyataan yang ada di hadapanku.  Aku pernah lupa punya mimpi mengajar di pedalaman, dan ternyata Tuhan mengingatkan
mimpi itu.

Kini, aku telah melakukannya. Aku bertemu tuan alang-alang, beberapa anak penjaga hutan, juga penjaga perbatasan yang istimewa.

Di tempat ini, Alang-Alang, Keroom, Papua, ada yang mengingat aku pernah menjadi seorang guru. Meninggalkan Bali, meninggalkan sebuah keramahan menuju tempat yang telah disesaki mitos ketidaknyamanan. Apa Papua memang sengaja dibuat menyeramkan agar  orang-orang takut ke tempat ini dan menemukan "mutiara hitam" yang tersimpan di alamnya?

Menagih masa depan

Awal aku datang, aku memang ragu. Ragu untuk hidup serba terbatas. Namun, aku dikuatkan lagi oleh mimpiku untuk menjadi penulis. Seorang penulis harus "pergi" dari zona nyamannya jika ingin menghasilkan sebuah narasi yang tidak biasa.

Langit yang hampa, terang perlahan hilang, di antara matahari dan bulan, saat aku datang berayun di sudut ragu. Kutanggalkan kacamataku. Berharap pandanganku tak salah.

Aku melihat lagi peta lokasi yang diberikan. Aku salah alamat?

Sepertinya angin membawaku pada tempat yang tidak terlalu salah. Ilalang setinggi tubuh orang dewasa terhampar begitu luas. Gulma yang menggunung menutupi identitas sekolah ini.

Bangunannya hanya dua. Satu ruang kelas, satu lagi toilet. Di  depan  mataku, ada beberapa barisan anak-anak yang secara sengaja dipertemukan Tuhan untukku.

Mereka menagih masa depan. Anak-anak yang menagih masa depan setelah bertahun-tahun hanya dibuai janji pemilik negeri. Seorang anak dengan mata menyalang menghampiriku. 

Yomis namanya. Yomis, yang pernah bermimpi jadi guru, memang benar jadi guru. Guru belia, itulah sebutanku untuknya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Wacana Gaji ke-13 dan 14 Dihapus, Curhat ASN: Ini Sering Lembur, Gaji Bukan Ditambah, Malah Dipotong

Wacana Gaji ke-13 dan 14 Dihapus, Curhat ASN: Ini Sering Lembur, Gaji Bukan Ditambah, Malah Dipotong

Edu
Daftar Jurusan SMK, D1-S1 yang Banyak Dibutuhkan di Penerimaan Polri 2025

Daftar Jurusan SMK, D1-S1 yang Banyak Dibutuhkan di Penerimaan Polri 2025

Edu
Guru Honorer Belum Tersertifikasi Akan Dapat Bantuan Dana Bulanan hingga Rp 500.000

Guru Honorer Belum Tersertifikasi Akan Dapat Bantuan Dana Bulanan hingga Rp 500.000

Edu
Wacana Gaji ke-13 dan 14 Dihapus, Curhat ASN: Itu Sangat Bikin Keruh Suasana

Wacana Gaji ke-13 dan 14 Dihapus, Curhat ASN: Itu Sangat Bikin Keruh Suasana

Edu
Sekolah Diminta Segera Ajukan Finalisasi PDSS agar Siswa Bisa SNBP 2025

Sekolah Diminta Segera Ajukan Finalisasi PDSS agar Siswa Bisa SNBP 2025

Edu
Tim SNPMB Perpanjang Finalisasi PDSS di SNBP 2025 sampai 7 Februari

Tim SNPMB Perpanjang Finalisasi PDSS di SNBP 2025 sampai 7 Februari

Edu
KaiTo Raih Penghargaan di Tokyo, Peluang Pekerja Keperawatan Indonesia Kian Terbuka

KaiTo Raih Penghargaan di Tokyo, Peluang Pekerja Keperawatan Indonesia Kian Terbuka

Edu
Wacana Gaji ke-13 dan 14 Dihapus, Curhat ASN: Sekarang Aja Kita Makan Tabungan Terus

Wacana Gaji ke-13 dan 14 Dihapus, Curhat ASN: Sekarang Aja Kita Makan Tabungan Terus

Edu
15 Kampus AS Berkunjung ke 3 Kota di Indonesia, Ikuti Jadwalnya

15 Kampus AS Berkunjung ke 3 Kota di Indonesia, Ikuti Jadwalnya

Edu
Apakah Lulusan SMK Bisa Daftar Akpol 2025?

Apakah Lulusan SMK Bisa Daftar Akpol 2025?

Edu
Cara Daftar Akpol 2025 bagi Lulusan SMA, Klik penerimaan.polri.go.id

Cara Daftar Akpol 2025 bagi Lulusan SMA, Klik penerimaan.polri.go.id

Edu
Pemerintah Akan Perkuat 'Hard Skill' dan 'Soft Skill' sejak Pendidikan Dasar

Pemerintah Akan Perkuat "Hard Skill" dan "Soft Skill" sejak Pendidikan Dasar

Edu
5 Prodi Baru D4-S1 ITS Jalur SNBP dan SNBT 2025, Cek Daya Tampungnya

5 Prodi Baru D4-S1 ITS Jalur SNBP dan SNBT 2025, Cek Daya Tampungnya

Edu
Penerimaan Polri 2025 Sudah Dibuka, 2 Jurusan SMK Ini Tak Bisa Daftar Polisi

Penerimaan Polri 2025 Sudah Dibuka, 2 Jurusan SMK Ini Tak Bisa Daftar Polisi

Edu
Anggaran Dipangkas Rp 8 Triliun, ASN Kemendikdasmen Rapat Tak Ada Konsumsi

Anggaran Dipangkas Rp 8 Triliun, ASN Kemendikdasmen Rapat Tak Ada Konsumsi

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau