BEIJING, KOMPAS.com - Perbedaan budaya dan bahasa tak menghalangi Indonesia-China untuk bekerja sama. Sebaliknya, lewat dunia penerbitan, dua hal itu menjadi tantangan untuk mempererat hubungan kedua negara.
Hal itu disampaikan Ketua Komite Buku Nasional Laura Prinsloo dalam pidato bertema "Seeing Diversity and The Common Roots of Culture of Indonesia and China".
Dalam acara Beijing International Publishing Forum yang diselenggarakan oleh China National Publications Import and Export (Group) Corporation, Laura mengutarakan soal kerja sama tersebut.
“Kami ingin dukung ide mereka. Apa yang kita punya dari segi budaya dan bahasa bisa dikerjakan bersama supaya saling menguntungkan,” ucap Laura di Beijing, China, Selasa (22/8/2017).
Awalnya, kata dia, kerja sama berawal dari pelaksanaan program “one belt one road initiative” oleh Pemerintah China. Mereka mempunyai dana besar untuk penerbit asing yang mau menerjemahkan buku ke bahasa China.
“Sesuai tema yang saya sampaikan, kami ingin memberi dukungan kerja sama tersebut," tambahnya.
Beijing International Publishing Forum merupakan rangkaian kegiatan Beijing International Book Fair 2017. Tahun ini, acara tersebut mengambil tema ”The Belt and Road Initiative and International Publishing Cooperation”.
https://edukasi.kompas.com/read/2017/08/23/13510961/lewat-penerbitan-indonesia-dan-china-kerja-sama-agar-saling-untung