BEIJING, KOMPAS.com – Indonesia kembali berpartisipasi menjadi peserta pada pergelaran Beijing International Book Fair (BIBF) 2017. Melalui ajang internasional seperti ini, harapannya tak ada lagi pembajakan buku.
“Tahun lalu buku kita (Indonesia) dibajak oleh China. Kalau tidak ikut acara ini, mungkin tidak tahu," ujar Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI di China, Priyanto Wibowo, saat bertemu Kompas.com, Rabu (23/8/2017) di lokasi pameran.
Kata Priyanto, keikutsertaan Indonesia pada acara tersebut bisa mencegah hal itu. Meskipun, kondisi yang sama—pembajakan buku—bisa saja menimpa negara lain.
Ajang ini sudah diikuti oleh Indonesia kedua kalinya lewat Komite Buku Nasional. Adapun bubu-buku yang dipamerkan, antara lain, novel, biografi fiksi dan nonfiksi, serta buku anak.
“China sedang membuat image jadi pusat dunia. Kalau kita tidak ikut acara seperti ini maka akan ketinggalan arus dunia. Tujuannya untuk memperkenalkan Indonesia dan meningkatkan penjualan copyright,” ucap Priyanto.
Dia juga menambahkan kalau pemerintah Indonesia berperan penuh mendukung acara tersebut melalui pembiayaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Adapun KBRI di Beijing memfasilitasi penyediaan stan dan pengurusan kontrak sebagai peserta.
BIBF 2017 diadakan pada 23-28 Agustus 2017 di China International Exhibition Center, Beijing, China. Pengunjung bisa menemui stan Indonesia yang didominasi warna merah dan putih di area E1- C20.
https://edukasi.kompas.com/read/2017/08/25/12225821/cegah-pembajakan-buku-indonesia-ikut-pameran-internasional