BEIJING, KOMPAS.com – Perhelatan Beijing International Book Fair 2017 yang diselenggarakan pada 23-27 Agustus 2017 menjadi kesempatan bagi semua pihak yang berminat pada buku, baik masyarakat pembaca buku sebagai konsumen maupun penerbit sebagai produsen.
Selain pameran buku, agenda acara diisi dengan kesepakatan di antara para pelaku industri penerbitan buku. Beijing Publishing Group pun menandatangani kerja sama dengan sejumlah negara, termasuk Indonesia.
“Kami berkomitmen untuk sama-sama menerbitkan buku China ke Indonesia dan sebaliknya. Begitu juga untuk membuat program marketing di negara masing-masing,” ujar Laura Prinsloo, Ketua Komite Buku Nasional, seusai acara itu, Kamis (24/8/2017).
Dia mengatakan, (dengan kerja sama itu) jika ada proyek penerjemahan buku maka pihak penerbit China akan mengontak KBN. Kemudian, KBN akan menyebarkan informasi itu kepada para penerbit di Indonesia sehingga mereka bisa mendapat informasi yang sama.
“Penting buat publishing group dari luar negeri untuk bekerja sama dengan KBN karena kami bisa mendata transaksi yang terjadi. Nantinya jika terjadi hal yang tidak diinginkan, kami bisa mengetahuinya dan membantu, apalagi kalau proyeknya bernilai besar,” ucap Laura.
Sementara itu, bagi pihak penerbit, hal lain yang harus diperhatikan juga adalah promosinya.
“Kalau konten buku itu bagus, tapi tidak terjual ya percuma saja. Jadi, marketing-nya itu juga penting,” kata Siti Gretiani, salah satu perwakilan dari penerbit di Indonesia.
Di sisi lain, Rights Manager Beijing Publishing Company, Maple Mao, berharap melalui seremoni penandatanganan ini penjualan buku dari China bisa semakin banyak ke berbagai negara di dunia.
“Kami bisa memperkenalkan buku-buku terbaik kami dan bisa bekerja sama dengan para penerbit dari negara lain,” ujar Maple.
Mengenai hubungan dengan Indonesia, Maple mengatakan ingin juga mengetahui tentang industri penerbitan buku di Tanah Air.
Adapun lima negara yang hadir dalam penandatanganan ini yaitu Indonesia, Jepang, Malaysia, Rusia, dan Lebanon. Sedangkan negara lain yang juga bekerja sama dengan China, yaitu Rusia, Turki, Vietnam, dan Korea Selatan, tidak mengirimkan perwakilannya.
https://edukasi.kompas.com/read/2017/08/25/20180651/segera-indonesia-bisa-menerbitkan-buku-ke-china