BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Nuffic Neso Indonesia
Salin Artikel

"Diterima Kuliah di Luar Negeri Itu Mudah, asalkan..."

KOMPAS.com – Begitu lulus sekolah menengah atas (SMA) atau strata satu (S-1), banyak pelajar yang bertekad untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke tahapan lebih tinggi. Bahkan, tak jarang yang ingin meneruskan pendidikannya ke luar negeri, misalnya di Eropa.

Memang, Benua Biru dikenal memiliki sistem pendidikan dengan kualitas mumpuni. Sebut saja Belanda, yang mendapat angka yang cukup tinggi di atas rata-rata dalam hal pendidikan versi OECD Better Life Index.

(Baca: Tak Lagi ke China, “Zaman Now” Tuntut Ilmu Sampai ke Negeri Belanda!)

Meski terlihat sulit, nyatanya bisa berkuliah di Belanda, apalagi lewat jalur beasiswa, bukanlah hal yang mustahil. Tahapan-tahapan untuk bisa diterima di salah satu dari 2.100 program internasional di sana tidaklah sesulit yang dibayangkan.

“Bisa diterima berkuliah di luar negeri, khususnya di Belanda, itu sebenarnya mudah. Cukup penuhi persyaratan yang ada. Semua itu bisa dicapai jika serius belajar,” ujar Aditia Noya, salah satu alumnus Saxion University of Aplied Science, Belanda, saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (17/10/2017).

Melalui seleksi administrasi sebagai tahap pertama, calon mahasiswa akan diminta untuk melengkapi sejumlah dokumen, seperti ijazah, sertifikat TOEFL atau IELTS dengan kriteria tertentu, serta menulis motivation statement. Kesemua dokumen ini tentu bisa dengan mudah lolos seleksi asalkan dipersiapkan dengan baik.

(Baca: Alumni Kampus Belanda Buka-bukaan Trik Sukses Raih Skor IELTS Tinggi!)

Cari informasi

Sebenarnya, tantangan yang lebih besar baru akan dialami ketika sudah lolos seleksi dan menjalani kuliah di sana. Pria yang disapa Adit itu menceritakan, belajar di negeri orang bukanlah perkara mudah.

Mahasiswa Indonesia akan menghadapi sistem pengajaran yang berbeda, interaksi dengan ratusan ribu pelajar dari negara lainnya, plus cuaca dingin jika musim salju tiba. Tak ayal, hal-hal seperti ini membutuhkan ketahanan mental yang kuat untuk tetap bertahan. 

“Apalagi jika sudah homesick, kangen sama makanan Indonesia,” canda Adit.

Oleh sebab itu, sebelum memutuskan kuliah di Belanda, Adit menyarankan untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai hal itu, misalnya dengan mendatangi pameran pendidikan Dutch Placement Day (DPD) 2017.

DPD 2017 telah sukses digelar pada Senin, 30 Oktober 2017 kemarin, di Surabaya. Namun, jangan khawatir, pameran pendidikan ini juga dihelat di Erasmus Huis Jakarta pada Jumat, 3 November 2017.

Dalam pameran ini, akan ada one-on-one session yang memungkinkan pengunjung dapat bertatap muka langsung dengan perwakilan universitas di Belanda, tentu dengan perjanjian terlebih dahulu di sini.

Melalui sesi inilah, para pengunjung bisa puas menggali informasi sebanyak-banyaknya mengenai program studi di universitas yang dituju, juga bagaimana suasana pembelajaran di Belanda.

(Baca: Kuliah di Belanda, Pilih Jurusan atau Kampusnya Dulu?)

Selanjutnya, akan ada pula sesi presentasi universitas dan beasiswa yang terbuka untuk umum. Pengunjung dapat mendaftar langsung di tempat acara (on the spot). Semua kegiatan ini tidak dipungut biaya alias gratis.

Persiapkan diri

Karena pameran pendidikan ini hanya berlangsung satu hari, bahkan hanya sekitar 3-4 jam, Anda harus mempersiapkan diri agar bisa memanfaatkan waktu dengan baik. Terlebih lagi, tiap tahun acara ini selalu dijejali ribuan pengunjung.

Sebelum menghadiri pameran pendidikan, ada baiknya Anda mengunjungi laman Dutch Placement Day 2017. Pelajari apa saja yang akan dipamerkan nantinya.

Pada tahap ini, setidaknya Anda sudah memutuskan program studi atau kampus tujuan Anda. Informasi ini bisa didapat melalui “Studyfinder” atau database studi yang bisa diakses secara online.

Nah, di sinilah Anda bisa memperoleh informasi seputar program studi yang diminati. Jangan sampai salah dalam memilih program. Sebab, jika salah memilih program, perkuliahan akan terasa semakin berat dijalankan.

Penawaran dari universitas, persyaratan pendaftaran, batas waktu pendaftaran, jadwal kuliah, biaya studi, hingga tautan ke situs universitas tersebut akan didapatkan di database ini.

Adapun bagi pemburu beasiswa, Anda bisa memanfaatkan fasilitas "Grantfinder". Mesin pencari online ini menyediakan gambaran umum mengenai semua beasiswa yang tersedia untuk mengambil studi di Belanda. Tak lupa, jika ada hal-hal yang perlu ditanyakan, catatlah di buku catatan.

(Baca: Mau Kuliah di "Negeri Dongeng" Belanda? Simak Pilihan Beasiswa Ini)

Jika riset kecil-kecilan ini sudah dijalankan, langkah selanjutnya adalah mempelajari area pameran. Pastikan rute paling nyaman dari rumah Anda menuju Erasmus Huis sehingga tidak terjebak macet yang malah akan membuang waktu.

Cari juga informasi mengenai denah pameran. Jadi, Anda tidak menghabiskan banyak waktu untuk berkeliling mencari stand universitas incaran.

Lalu, jika ada jadwal presentasi dari program beasiswa yang sesuai minat Anda, sempatkan untuk hadir. Sering kali, ruang presentasi tidak cukup menampung semua peminat sehingga ada baiknya Anda datang sebelum presentasi dimulai dan pilih tempat duduk paling strategis.

Nah, selama mengikuti pameran, jangan lepaskan buku catatan dari tangan Anda agar tidak ada informasi penting yang terlewatkan, baik itu saat presentasi maupun berkonsultasi. Usahakan juga untuk memperoleh kontak perwakilan universitas seusai konsultasi.

Setiap tenant umumnya menyediakan brosur, buklet, atau CD berisi berbagai informasi. Jangan segan untuk meminta, ya!

Dengan begitu, seusai pameran, Anda akan semakin mantap untuk berangkat studi dan melangkah ke episode hidup baru yang sangat berbeda.

Selamat berburu!

https://edukasi.kompas.com/read/2017/11/03/08030011/-diterima-kuliah-di-luar-negeri-itu-mudah-asalkan--

Bagikan artikel ini melalui
Oke