Salin Artikel

Tiga Siswa Indonesia Terpilih sebagai Young Ambassador Expofrance 2025

Mereka terpilih setelah melalui seleksi panjang dan melelahkan dengan mengalahkan ratusan pendaftar lainnya.

Velita yang saat ini menempuh pendidikan di Kazan Federal University, Rusia, menuturkan, pengalamannya secara eksklusif kepada Kompas.com.

Menurut siswi berlesung pipi ini, mereka berkumpul dengan 97 ambassador muda lain yang berasal dari 70 negara di Paris sejak 12 November hingga 17 November 2017.

"Kami mendapat pengalaman berharga di sana. Bisa berkenalan dengan siswa lain dari mancanegara, bertukar pikiran, dan belajar tentang banyak hal," kata Velita.

Nah, status Perancis sendiri masih sebagai kandidat. Oleh karena itu dipilihlah 100 ambassador muda untuk mengemban misi mempromosikan, dan membantu negara ini memenangkan kompetisi (bidding) sebagai tuan rumah Expo 2025.

Didukung banyak pihak

Velita mengatakan, para siswa perwakilan ini mendapat fasilitas yang amat baik. Mulai dari penerbangan hingga konsumsi, semua ditanggung oleh pihak penyelenggara.

AccorHotels Group merupakan pendukung resmi acara ini. Mereka menyediakan penginapan hotel bintang empat Ibis Eiffel Tower bagi para siswa perwakilan.

"Seru, mengikuti acara ini. Betul-betul pengalaman berharga," ucap Velita.

Kemudian dilanjutkan dengan pemutaran film “The Beautiful Planet” di La Geode yang merupakan undangan dari region Ille-De-France, Paris.

Beruntung sekali para ambassador mendapat kesempatan bertemu langsung dengan para pemimpin region-region di Paris.

Sementara hari kedua, diakui Velita, merupakan hari yang tersibuk. Saat inilah para ambassador  mendapat pembekalan, sekaligus dituntut melakukan banyak kerja kelompok untuk menghasilkan surat dukungan yang nantinya akan dibawa ke otoritas negara masing-masing.

Surat tersebut ditulis dalam Bahasa Perancis dan Bahasa Inggris. Prosesnya memakan waktu lama, karena sulit untuk menyatukan semua ide dari banyak kepala yang berasal dari negara berbeda.

Semua petinggi dan penyelenggara Expofrance 2025 hadir untuk menyambut para ambassador, sekaligus penanda dimulainya promosi besar-besaran untuk acara ini.

Presiden Expofrance 2025 Jean Christophe Fromantin membuka Gala Night dengan pidato yang dilanjutkan penempatan tabung berisi bendera-bendera negara asal amabssador sebagai simbol dukungan.

"Termasuk bendera Indonesia," ucap Velita.

Pada hari berikutnya, kegiatan para ambassador meliputi seminar media sosial, pemilihan manajer media sosial Expofrance 2025, dan juga kunjungan-kunjungan ke monumen bersejarah di Paris seperti Eiffel Tower.

Aeroport du Paris

Beruntungnya, Velita mendapat kesempatan mengunjungi kantor pusat Aeroport du Paris yang menangani tiga bandara di kota mode ini, bersama dengan rekannya asal Chille, Danillo.

Di bandara Charlles de Gaulle inilah Velita dan Danillo diperkenankan menaiki menara kontrol, dan pemadam kebakaran yang menjadi syarat penting keselamatan di bandara.

Bandara tersibuk kedua di Eropa yang memiliki empat landasan pacu ini mempunyai traffic 1 pesawat setiap 80 detik.

“Saya sungguh tidak percaya bisa diundang langsung oleh otoritas bandara ternama ini, tidak semua orang bisa asal masuk, apalagi ke ruang control. Saya sungguh beruntung," kata Velita berbinar.

"Claude juga merupakan dokter ahli neurologi dan pernah menjabat sebagai menteri ilmu pengetahuan," imbuh Velita.

Selama seminggu di Paris, Velita betul-betul merasakan momentum yang amat berkesan. Tidak hanya karena dapat bertemu dan mengunjungi tempat terkenal, tetapi juga dapat menjalin persahabatan dengan siswa dari berbagai negara.

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai kegiatan ini, silakan klik www.expofrance2025.com

https://edukasi.kompas.com/read/2017/11/23/18381601/tiga-siswa-indonesia-terpilih-sebagai-young-ambassador-expofrance-2025

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke