Mengacu data terkini Badan Pusat Statistik, sebanyak 40,3 persen dari 261 juta penduduk Indonesia merupakan generasi Y atau lazim dikenal sebagai kaum milenial.
Besarnya penduduk muda itu menjadi modal kuat bagi Indonesia untuk lepas landas menjadi negara maju.
Sosok panutan bagi generasi milenial pun terus bermunculan. Mereka berkarya dengan keahlian masing-masing demi satu tujuan, meningkatkan martabat negara berpenduduk terbesar keempat di dunia ini.
Satu di antara tokoh inspiratif itu adalah pemuda berusia 24 tahun bernama Rio Haryanto. Ya, ia merupakan tokoh pertama Indonesia yang mampu menembus pentas tertinggi balap mobil dunia, Formula 1.
Di balik torehan prestasinya, tersimpan kisah penuh perjuangan. Sedih dan senang, naik dan turun, semua mesti dijalani untuk mengharumkan nama Indonesia di pentas global.
“Kunci semua itu (kesuksesan) adalah determinasi tinggi untuk tidak mudah menyerah,” ungkap Rio pada forum Tanoto Scholars Gathering di Pangkalan Kerinci, Riau, Rabu (22/11/2017).
Adapun peserta acara tersebut adalah 250 penerima beasiswa Tanoto Foundation dari 21 univeritas di Tanah Air.
Menurut Rio, dalam perjuangan menuju pentas Formula 1, tak jarang cercaan ataupun peruntuh semangat menerpa dirinya. Segala hal negatif itu justru menjadi pelecut bagi Rio untuk membuktikan kemampuannya.
“Saya berusaha tidak memikirkan ejekan tersebut, justru saya balik menjadi sesuatu yang positif,” ucap Rio.
Ia kemudian teringat akan kenangan masa lalunya. Pada usia 6 tahun, ia mulai tertarik untuk memacu mobil balap.
“Kecepatan, adrenalin, dan kompetisi. Tiga hal itulah yang membuat saya terus berjuang untuk maju,” sambung anak bungsu dari empat bersaudara itu.
Motivasi tinggi menjadi pebalap kelas dunia ditunjukkan Rio dengan latihan tekun setiap harinya. Ia dapat berlatih kekuatan fisik hingga lima kali dalam sehari, ditambah pula dengan latihan simulator.
Kegigihan meraih cita-cita tersebut akhirnya berhasil membawa Rio berlaga dalam ajang Formula 1 pada 2016 lalu.
“Jangan pernah berhenti memperjuangkan cita-cita. Manfaatkanlah kesempatan sekecil apa pun untuk meraih mimpimu,” tutur Rio disambut tepuk tangan hadirin.
Praktik baik
Upaya Rio mengibarkan Merah Putih di pentas global menjadi penyemangat bagi generasi milenial untuk melakukan hal serupa.
Hafiz Aulia (21), misalnya. Mahasiswa jurusan Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada itu ingin menjadi seorang praktisi teknik (engineer) andal bagi Indonesia di masa depan.
Penerima beasiswa Tanoto Foundation sejak 2016 tersebut juga sukses mengharumkan nama bangsa dengan mengikuti ajang bergengsi Student Formula Japan 2017.
“Indonesia sangat potensial menjadi negara industri besar di dunia. Kita punya modal dengan jumlah sumber daya manusia yang banyak,” ujarnya kepada Kompas.com.
Terkait semangat generasi milenial untuk berbuat bagi Indonesia, anggota Dewan Pembina Tanoto Foundation, Anderson Tanoto, mengapresiasi hal tersebut.
Ia berharap, anak muda dapat terus memberi sumbangsih sesuai keahlian yang mereka miliki. Dengan begitu, niscaya nama Indonesia bakal kian bersinar pada masa mendatang.
https://edukasi.kompas.com/read/2017/12/15/09090091/kala-rio-haryanto-bakar-semangat-250-muda-mudi-milenial-