Namun, seiring perkembangan zaman, kacamata bukan lagi sekadar kebutuhan. Benda itu sudah menjadi fesyen atau penunjang penampilan.
Berganti-ganti kacamata tak lagi aneh. Hari ini pakai kacamata berbingkai logam emas, besok bisa lain lagi.
Kondisi itu selaras dengan karakteristik kaum muda, khususnya generasi milenial, yakni dinamis sekaligus cepat jenuh.
Generasi milenial cenderung ingin produk yang bisa disesuaikan dengan karakter dirinya. Lebih baik bila desainnya premium, tetapi harganya tetap ramah kantong.
Sifat generasi kekinian seperti itu menjadi peluang empuk bagi produsen kacamata. Mereka terus berupaya menyajikan inovasi-inovasi baru atas produk kacamatanya.
Salah satu produsen yang menangkap fenomena tersebut adalah Kallestory. Modifikasi bingkai kacamata ditawarkan untuk membuat para pencinta fesyen tergiur.
Jika dahulu bingkai kacamata hanya dari logam atau plastik, Kallestory berupaya menawarkan ragam lain. Ada yang berbahan kayu, batok kelapa, hingga tanduk kerbau.
“Bahannya semua lokal. Setelah kayu, kami berinovasi dengan tanduk kerbau dan batok kelapa. Seluruh bahan itu melimpah di negeri kita sendiri. Ragamnya kaya,” tutur pria warga Yogyakarta tersebut.
Adapun proses pembuatannya dilakukan secara hand made agar kualitas produk Kallestory tetap terjaga baik.
“Kacamata Kallestory seluruhnya customized (bisa disesuaikan), baik ukuran, bahan, maupun modelnya. Bahkan, kami juga bisa menambahkan nama pada tangkai maupun di kotak kacamatanya nanti,” papar Cliff.
Terkait pemilihan nama Kallestory, imbuh Cliff, berasal dari kata “kalle” yang berarti “kuat” dalam bahasa Palembang.
Sementara itu, kata “story” merupakan bahasa Inggris yang berarti “cerita”.
Melalui filosofi tersebut, Cliff ingin produknya berkualitas baik dan tahan lama serta mampu menginspirasi banyak orang.
Keyakinan diri
Kallestory memiliki kisah tersendiri saat masa awal produksi. Cliff mengisahkan, Kallestory lahir akibat kesulitannya menemukan kacamata sesuai keinginan. Padahal, ia gemar berganti-ganti model kacamata agar tidak bosan.
Berawal dari hal itulah, ia tergerak untuk menciptakan kacamata sendiri. Hingga akhirnya, produk ciptaannya itu menjadi populer dan digemari masyarakat.
“Di awal berbisnis, (Kallestory) banyak dipandang sebelah mata. Akan tetapi, karena saya yakin produk ini bagus, saya jalan terus,” ungkap Cliff.
Dalam memulai bisnis dari nol hingga suskes seperti saat ini, Cliff memiliki satu sosok inspiratif. Sosok itu adalah orang terdekatnya, yaitu sang ibu.
“Sejak kecil, (ibu) mendidik saya dengan santai dan jauh dari kekerasan. Namun, ibu mengajarkan saya untuk selalu bertanggungjawab atas apa yang kita kerjakan. Dari situlah, saya terinspirasi untuk membuat suatu karya,” ujarnya.
Untuk membuat karya tersebut, Cliff menggandeng sejumlah seniman kriya.
Hal itu dilakukan karena ia ingin Kallestory memiliki nilai sosial, yang mana keuntungan dari setiap produk terjual dapat dirasakan langsung oleh para perajin.
Apresiasi
Berkaca pada inovasi serta inspirasi pada produknya, Kallestory berhasil meraih apresiasi dari sejumlah pihak.
Salah satu prestasi yang ditorehkan Kallestory adalah menjadi juara pertama MLDSpot Content Hunt 2017 kategori “Produk Lokal Menginspirasi”.
Menurut Cliff, penghargaan tersebut memacunya untuk terus menginspirasi masyarakat, khususnya kaum muda, agar tidak patah arang dan berani berinovasi.
“Kemenangan saya di MLDSpot Content Hunt 2017 memacu saya untuk berkarya lebih baik lagi. Saran saya bagi mereka yang mau memulai bisnis adalah yakinlah atas apa yang Anda lakukan. Mulai saja dan terus berinovasi!” tuntas Cliff antusias.
Anda atau siapa pun di sekitar Anda bisa jadi punya kisah inspiratif laiknya Cliff dan kesuksesan Kallestory. Melalui ajang MLDSpot Content tHunt Season 2, Anda bisa berbagi cerita tersebut.
Informasi lebih lanjut, sila kunjungi tautan berikut ini.
https://edukasi.kompas.com/read/2018/05/03/08252421/milenial-dan-bingkai-kacamata-yang-tak-biasa