Salin Artikel

Profesi QS Sepi Peminat, Ramai Permintaan

KOMPAS.com - Mungkin belum banyak yang mengenal profesi QS atau Quantity Surveyor . 

QS adalah orang yang bertanggung jawab dalam membuat estimasi biaya proyek pembangunan, pengendalian biaya konstruksi dan administrasi kontrak dan arbitrator. 

Quantity Surveyor awalnya merupakan profesi yang hanya dikenal di negara-negara persemakmuran (Commonwealth) seperti Malaysia, India, Australia hingga New Zealand dan Inggris sendiri. 

QS memegang peran penting di dalam pembangunan konstruksi karena dialah yang menghitung biaya proyek. Kesalahan yang dilakukan oleh QS bisa berakibat fatal seperti kerugian finansial bahkan proyek mangkrak akibat salah hitung estimasi biaya. 

Indonesia membutuhkan banyak sekali tenaga QS untuk mendukung proyek-proyek pembangunan yang sedang digalakkan baik oleh pemerintah maupun swasta. 

Meski dibutuhkan nyatanya profesi ini sepi peminat. Penyebabnya jelas. Minimnya informasi tentang QS.

Dengan tujuan ingin lebih memperkenalkan profesi QS, Podomoro University menyelenggarakan seminar internasional dengan tema "Quantity Surveying Education in Indonesia and Overseas – the Supply and Demand."

Seminar diadakan di area 'Indonesia Building Technology Expo'  ICE BSD City tanggal 6 Mei 2018 lalu.

Dalam pemaparan para pembicara terungkap fakta belum banyak perguruan tinggi Indonesia yang benar-benar fokus menyiapkan QS yang profesional dan berstandar internasional.

Universitas Bung Hatta di Padang adalah universitas pertama yang memiliki program studi (prodi) QS dengan nama Teknik Ekonomi Konstruksi sejak tahun 2002.

Disusulkan dengan Podomoro University dengan prodi Manajemen Rekayasa Konstruksi. Total profesional QS yang dihasilkan oleh universitas tersebut baru mencapai 388 orang. Sedangkan kebutuhan QS di Indonesia adalah 8.800 orang.

Kondisi ini sangat jauh berbeda dengan Malaysia. Di Malaysia terdapat 7 universitas negeri dan 10 universitas swasta yang menyelengarakan prodi QS. Setiap tahun mereka menghasilkan 500 QS per tahun.

Padahal jumlah penduduk Malaysia dan volume proyek konstruksi bangunan jauh lebih kecil dibanding Indonesia.

Langkanya tenaga lokal QS  Indonesia menyebabkan masuknya tenaga asing mengisi kekosongan ini.

Kesenjangan ini tentunya merupakan peluang bagi lulusan SMA atau SMK untuk melirik profesi QS. 

Oleh karena itu perguruan tinggi di Indonesia perlu segera merespon kesenjangan ini dengan mendidik lebih banyak lagi QS handal berstandar internasional.

Beberapa pembicara hadir dalam seminar ini diantaranya Dr. Ir. Paristyanti Nurwardani (Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristek RI), SR Permadi Soemarahatianto MRICS (Dewan Pengawas IQSI).

Tampil pula menjadi pembicara Paul Christian Ariyanto (Direktur Agung Podomoro Land) dan Prof. Zakaria Moch. Yusof (Associate Professor UTM Malaysia), Dr. Zulherman (Universitas Bung Hatta Padang) dan Ferdinand Fassa (Podomoro University).

Seminar ini dibuka oleh Sani Heryanto, S.T., M.T (Dekan Fakultas Teknik Podomoro University).

https://edukasi.kompas.com/read/2018/05/07/17444741/profesi-qs-sepi-peminat-ramai-permintaan

Terkini Lainnya

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang 'Hadir' di Masyarakat

Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang "Hadir" di Masyarakat

Edu
39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

Edu
8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

Edu
Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Edu
Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Edu
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke