Salin Artikel

18 Siswa SMA Wakili Indonesia di ISEF 2018

KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud (Dirjen Dikdasmen), Hamid Muhammad hari ini (9/5/2018) melakukan seremoni pelepasan 18 pelajar Indonesia akan berkompetisi di ajang Intel International Science and Engineering Fair (ISEF) 2018 di Pittsburgh, Pennsylvania Amerika Serikat pada  tanggal 13-19 Mei 2018.

“Mental yang utama, mental juara. Kalau mental ini dalam pikiran ditanamkan, kalian pasti bisa. Kalau kalian bisa kelola dengan baik, bisa membawakan hasil penelitian dengan baik,” pesan Hamid Muhammad.

Salah satu tim peserta yang akan berangkat adalah Yuan Dwi Kurniawan (Yuan) dan I Dewa Gede Wicaksana Prabaswara (Wicaksana), yang juga penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) dari SMA Negeri Bali Mandara. 

Mereka akan memamerkan penelitian mereka tentang Alat Pendeteksi Sapi Birahi (APEKSI).

Penelitian tersebut dilakukan karena mereka ingin peternak sapi memiliki parameter yang pasti untuk mendeteksi ketika sapi betina mengalami birahi, supaya siap dikembangbiakkan, tidak hanya berdasarkan perkiraan peternak yang terkadang tidak akurat.

“Parameter itu adalah frekuensi nafas, detak jantung, suhu tubuh, dan jumlah gerakan dari sapi. Kami integrasikan pada alat yang cukup dikalungkan pada sapi, seperti kalung-kalung sapi biasa tapi di dalamnya ada alat,” jelas Wicaksana.

Yuan dan Wicaksana berharap mereka dapat membawa hasil terbaik bagi Indonesia dan bisa membanggakan keluarga melalui keikutsertaan mereka di ISEF.

Dalam kompetisi tersebut para siswa akan berkompetisi dengan sekitar 1.800 siswa dari lebih dari 75 negara, wilayah, dan teritori. Di sana mereka akan memamerkan hasil penelitiannya kepada dewan juri dan peserta lainnya.

Ada tiga pesan utama yang disampaikan oleh Dirjen Dikdasmen kepada peserta dalam pertemuan tersebut. Pertama, Ia berpesan agar peserta menguasai substansi dan membuktikan bahwa mereka bisa menguasai di luar kepala. Kedua, mengatasi tantangan berkomunikasi agar dapat meyakinkan bahwa apa yang dilakukan memiliki nilai tambah terhadap pengembangan ilmu dan pengetahuan. Ketiga, membuang jauh ketidakpercayaan diri.

Ia juga menambahkan agar siswa-siswi menjaga kesehatan.

Siswa-siswi yang akan berlaga di ISEF ini adalah para pemenang Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) dan Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) yang diseleksi kembali sesuai ketentuan dan regulasi Intel-ISEF agar dapat mewakili Indonesia.

https://edukasi.kompas.com/read/2018/05/09/19222551/18-siswa-sma-wakili-indonesia-di-isef-2018

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke